(VOVWORLD) - Kepala Staf Pasukan-Pasukan Bersenjata Iran, Jenderal Mogammad Bagheri, pada Minggu (14 April), menyatakan bahwa serangan negara ini terhadap wilayah Israel telah “mencapai semua target”.
Dia menegaskan Iran tidak berminat terus melaksanakan serangan-serangan terhadap Israel. Semua tindakan balasan Israel akan menimbulkan reaksi Iran yang jauh “lebih serius”.
Pada hari yang sama, di Medsos X, Perwakilan Tetap Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan bahwa situasi bisa dianggap sudah berakhir dan Israel jangan melaksanakan serangan-serangan balasan.
Ketika memberikan reaksi atas perkembangan-perkembangan baru di Timur Tengah, Presiden Irak, Addel Latif Rashid, pada tgl 14 April, mengimbau supaya mengurangi ketegangan, bersamaan itu menekankan perlunya harus mencegah meluasnya konflik.
Koordinator urusan media strategis di Dewan Keamanan Nasional dari Gedung Putih, John Kirby, pada hari yang sama menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak ingin terperangkap dalam perang dengan Iran dan AS tidak mengusahakan satu perang yang lebih meluas di kawasan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov sudah melakukan pembicaraan telepon dengan sejawatnya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, memperingatkan bahwa “semua tindakan provokatif yang serius bisa meningkatkan ketegangan lebih lanjut di Timur Tengah”.
Pada Minggu sore (14 April), Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), telah mengadakan sidang darurat tentang situasi Timur Tengah yang isi titik beratnya ialah serangan balasan Iran terhadap Israel pada tgl 13 April.
Kelompok Tujuh, pada tgl 14 April, telah mengadakan sidang virtual dan mengimbau semua pihak terkait supaya mengurangi ketegangan dan mengekang tindakannya.