Komunitas Internasional berupaya keras untuk menghentikan krisis di Suriah.
(VOVworld) - Pada Jumat (30 Oktober), Amerika Serikat (AS), Rusia, Iran dan 14 negara lain yang menghadiiri Konferensi Internasional yang diperluas tentang Suriah yang diadakan Wina (ibukota Austria) telah berseru tentang satu gencatan senjat di seluruh negeri Suriah, mengadakan kembali perundingan antara pemerintah Damaskus dan faksi oposisi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai mediator dan mengadakan pemilihan-pemilihan baru.
Prajurit tentara Suriah melakukan patroli di dekat bandara Kweyris,
Provinsi Aleppo pada 18 Oktober
(Foto: AFP/Kantor Berita Vietnam)
Dalam pernyataan bersama yang diajukan setelah Konferensi di Wina, semua pihak peserta konferensi tersebut menegaskan “semua perselisihan besar tetap ada”, namun sepakat “perlu mendorong cepat upaya-upaya diplomasi untuk menghentikan perang” di Suriah. Menurut pernyataan ini, semua negara peserta perundingan telah meminta kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa supaya menghimpun para wakil dari pemerintah Suriah dan faksi oposisi untuk mengawali “satu proses politik menuju ke satu pemerintah yang tepercaya, multi perwakilan dan nonsekte agama, dan kemudian ialah satu Undang-Undang Dasar baru serta pemilihan-pemilihan.