Konflik Israel-Hamas: Iran Ancam Berikan Balasan sehingga Membuat Israel Hadapi “Kejutan Maksimal”
Ba Thi - VOV -  
(VOVWORLD) - Iran akan memberikan balasan-balasan terhadap Israel sehingga membuat lawannya mengalami “kejutan maksimal”. Ketika menyampaikan pernyataan pada "The Wall Street Journal", Amerika Serikat (AS), pada Rabu (21 Agustus), Misi Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan bahwa negara ini akan memberikan balasan terhadap pembunuhan pemimpin politik Pasukan Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada tgl 31 Juli lalu dengan serangan-serangan yang menimbulkan kejutan maksimal.
Meskipun begitu, Wakil Iran di PBB juga menegaskan, langkah balasan akan diperhitungkan secara teliti untuk menghindari pengaruh terhadap prospek tercapainya gencatan senjata di Jalur Gaza.
Memberikan reaksi atas pernyataan tersebut, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan negara ini siap menghadapi semua ancaman, bersamaan itu menolak informasi tentang perihal Tel Aviv setuju menarik serdadunya dari garis perbatasan Gaza-Mesir sebagai sebagaian dari gencatan senjata dengan Pasukan Hamas di Palestina.
Sementara itu, pada hari yang sama, Tentara Israel memberitahukan telah menyerang kira-kira 30 sasaran di seluruh Jalur Gaza. Data statistik dari Badan Kesehatan Gaza mencatat bahwa selama 24 jam ini, ada 50 orang yang tewas, di antaranya ada 10 anak-anak.
Dalam satu perkembangan yang terkait, Menteri Luar Negeri (Menlu) Antony Blinken, pada hari yang sama, telah mengakhiri lawatannya di Timur Tengah dengan peringatan bahwa rekomendasi AS terhadap Israel dan Hamas bisa menjadi peluang terakhir untuk mencegah penyebaran konflik. Dia menekankan “waktu merupakan faktor utama” dan semua pihak perlu mencapai gencatan senjata pada beberapa hari mendatang. Dia berkomitmen akan melaksanakan semua yang bisa lakukan untuk membawa negosiasi ke tujuan.
Ba Thi - VOV