(VOVWORLD) - Pasukan Hezbollah di Lebanon, pada Rabu sore (04 September) secara mendadak melakukan serangan rudal yang sengit terhadap Israel Utara. Ini dianggap sebagai serangan udara yang terbesar selama sepekan ini yang dilaksanakan pasukan bersenjata Lebanon ke wilayah Israel.
Banyak rudal Hezbollah telah dicegat oleh sistem penangkis udara Kubah besi dari Israel, jumlah sisanya mayoritasnya jatuh di kawasan-kawasan kosong dan tidak menimbulkan korban.
Tentara Israel telah memberikan balasan dengan banyak gelombang serangan udara terhadap sasaran-sasaran Hezbollah, di antaranya ada berbagai landasan peluncur rudal di kawasan Kounine dan Qabrikha, Lebanon Selatan. Pada Rabu pagi (04 September), pesawat tempur Israel juga menyerang secara sengit terhadap sasaran-sasaran Hezbollah di kawasan Zibqin, Khiam, dan Ayta ash-Shab.
Di Jalur Gaza, tanpa memedulikan tekanan kuat baik di dalam maupun luar negeri, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu tetap konsekuen dengan pendirian mempertahankan hak pengontrolan garis pemisah antara Philadelphi dan Semenanjung Sinai dari Mesir. Dalam konferensi pers istimewa di Yerusalem pada tgl 04 September malam, PM Netanyahu menekankan sampai saat belum ada personil pengganti untuk menjamin keamanan bagi koridor Philadelphi, di antara ada tugas papan atas ialah mencegah pemasokan senjata bagi Pasukan Hezbollah, Tentara Israel perlu terus berada di koridor ini.