(VOVWORLD) - Kerjasama maritim akan merupakan salah satu di antara berbagai titik berat yang diperhebat negara-negara Asia Timur pada waktu mendatang. Begitulah isi penting yang diajukan di Konferensi Menteri negara-negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-8 Asia Timur (EAS) di Singapura pada Sabtu (4 Agustus). Delegasi Vietnam yang dikepalai oleh Deputi Perdana Menteri (PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Pham Binh Minh telah menghadiri konferensi ini.
Para menteri negara-negara peserta EAS 8 di Singapura |
Konferensi Menteri negara-negara peserta EAS dihadiri oleh para Menlu dari 10 negara ASEAN dan 8 negara lain yaitu Amerika Serikat, India, Rusia, Australia, Selandia Baru, Jepang, Tiongkok dan Republik Korea.
Para Menteri telah sepakat memperkuat kerjasama lebih lanjut laig di bidang maritim, termasuk masalah menangani sambah di laut. Yang bersangkutan dengan masalah Laut Timur, para menteri berbagai kekhawatiran tentang tindakan-tindakan militerisasi dan perkembangang yang rumit di Laut Timur pada waktu belakangan ini, meminta kepada semua pihak supaya memperkuat dialog dan kerjasama di atas dasar menghormati hukum internasional. Para menteri juga menyatakan dukungan terhadap perdamaian, stabilitas dan denuklirisasi di Semenanjung Korea, menyambut hasil positik yang dicapai di pertemuan puncak Republik Demokrasi Rakyat Korea-Amerika Serikat.
Ketika berbicara di depan konferensi ini, Deputi PM, Menlu Viet Nam, Pham Binh Minh meminta supaya memperkuat secara berhasil-guna aktivitas EAS, di antaranya berfokus pada pengembangan kerjasama EAS di 9 bidang dalam Rencana Aksi Manila tahap 2018-2022, mempelajari usaha mendorong kerjasama maritim.