Ketika memberikan komentar tentang kunjungan PM Nguyen Xuan Phuc, komentar ini menilai bahwa kunjungan tersebut akan membuka kesempatan kepada dua fihak untuk membahas kebijakan dan pelaksanaan kebijakan di bidang-bidang ekonomi, perdagangan dan masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama. Melalui itu, Vietnam dan AS bisa memperdalam lebih lanjut lagi hubungan kemitraan komprehensif demi kepentingan bersama dan jangka panjang dari rakyat dua negeri .

Presiden AS, Donald Trump (kiri) dan PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc (kanan) (Foto: Reuter)

Sehubungan dengan kesempatan ini, Koran  “The Washington Times”- edisi hari Selasa (30 Mei) telah memuat pesan PM Nguyen Xuan Phuc yang menekankan: Vietnam ingin menegakkan hubungan temu kerja yang baik dengan Pemerintah pimpinan Presiden Donald Trump baik demi kepentingan rakyat dua negeri Vietnam dan AS, maupun demi kepentingan komunitas ASEAN, perdamaian, keamanan, kestabilan, kerjasama dan kemakmuran bersama di kawasan Asia-Pasifik dan di dunia. Kemajuan-kemajuan besar yang telah dicapai selama lebih dari 20 tahun lalu dalam kerjasama antara dua negara merupakan dasar untuk percaya bahwa hubungan Vietnam-AS akan terus berkembang kuat pada 20 tahun mendatang.

Pada hari Senin (29 Mei), Website Asiaplomacy.com telah mengeluarkan analisis dengan tema : Presiden AS, Donald Trump melanjutkan penulisan halaman sejarah dengan Vietnam. Artikel tulisan Doktor Lisa Williams, mantan Kepala Kelompok Penasehat Legislator AS dari Subkomisi Asia-Pasifik dan Lingkungan Global dari Senat AS menyatakan bahwa keputusan Presiden AS, Donald Trump mengunjungi Vietnam pada November tahun 2017 dan kehadiran-nya pada Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) menandai satu titik balik yang baru. Presiden AS, Donald Trump mengunjungi Vietnam pada tahun pertama dia memegang jabatan Presiden AS – satu gerak-gerik penting yang menunjukkan bahwa hubungan dengan Vietnam mendapat penilaian tinggi dari Pemerintah AS.