Mantan PM Malaysia, Najib Razak dibawa ke pengadilan dan harus menghadapi tuduhan korupsi
(VOVWORLD) - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Najib Razak, pada Rabu pagi (04 Juli), telah berada di Mahkamah Kuala Lumpur setelah ditangkap oleh pasukan fungsional sehari sebelumnya dalam investigasi korupsi yang belum pernah ada di negara Asia Tenggara ini.
Pada sidang pengadilan ini, Najib Razak akan dituduh melanggar 10 tuduhan pidana yang bersangkutan dengan Dana Investasi Negara Malaysia (1 MDB) yang dia bentuk ketika berkuasa pada tahun 2009. Tujuan dana ini ialah mengembangkan sosial-ekonomi melalui hubungan kemitraan global dan investasi asing langsung. Namun dana ini telah menjadi titik berat skandal hilangnya uang sebesar 3,7 miliar USD yang dianggap telah dikorupsi dan ditranfer ke luar negeri untuk cuci uang sehingga mengakibatkan rangkaian investigasi di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Swiss, Singapura, Malaysia, Tiongkok dan sebagainya. Sekarang Komite Investigasi Korupsi Malaysia (MACC) masih sedang melakukan investigasikan atas skandal ini. Baru-baru ini, badan fungsional Malaysia telah menyita harta benda mantan PM Najib Razak senilai 270 juta USD atau 3,8 triliun Rupiah.
Sampai sekarang, Najib Razak masih membantah tuduhan tersebut. Wakil dia pada Selasa (03 Juli) telah mencela tuduhan-tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa Najib Razak akan “membersihkan namanya” di pengadilan.