(VOVWORLD) - Hal ini dimanifestasikan dalam pembicaraan telepon antara Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson dan Presiden Dewan Eropa, Jeans-Claude Junker, pada Selasa (27/8).
Presiden Dewan Eropa, Jeans-Claude Juncker (Foto: Xinhua / VNA) |
Menurut Kantor PM Inggris, pada pembicaraan telepon ini, pemimpin Inggris menegaskan bahwa tidak ada prospek untuk mencapai satu permufakatan Brexit-proses Inggris meninggalkan Uni Eropa, kalau dua pihak tidak melakukan kembali perundingan dan pasal “Backstop” tentang perbatasan Irlandia dihapuskan. Jurubicara Kantor PM Inggris menunjukkan pandangan London ialah menginginkan Brexit yang punya permufakatan, tapi Inggris akan pasti meninggalkan Uni Eropa pada 31/10 mendatang.
Pada pihaknya, dalam pembicaraan telepon yang bersangkutan dengan Brexit, Presiden Dewan Eropa, Jeans-Claude Juncker menyatakan bersedia bekerja di atas semangat konstruktif dengan PM Boris Johnson dan mempelajari semua rekomendasi konkret yang dikeluarkan-nya, asal saja hal itu sesuai dengan permufakatan yang sudah disepakati oleh Uni Eropa dan Inggris.