Masalah Brexit : PM Inggris berupaya menyelamatkan permufakatan sementara tentang Brexit dengan Uni Eropa
(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May sekali lagi mendesak para legislator dalam Parlemen untuk mendukung permufakatan sementara tentang Brexit, kalau tidak akan harus menghadapi Brexit tanpa permufakatan, bahkan membalikkan Brexit.
PM Theresa May . (Foto: internet) |
Ketika berbicara di BBC, PM Theresa May memperingatkan bahwa kalau para legislator membantah permufakatan sementara tentang Brexit yang telah dicapai dengan para pemimpin Uni Eropa, menurut itu, Inggris akan keluar dari Uni Eropa pada 29/3/2019, tetapi masih mempertahankan hubungan yang dekat, opsi pengganti satu-satunya yalah “Kita keluar tanpa permufakatan atau tanpa Brexit.” PM Theresa May juga mengusulkan untuk menyampaikan peranan yang lebih besar kepada Parlemen dalam memutuskan akan mengaktif permufakatan “pos cegah” di perbatasan antara Irlandia dan wilayah Irlandia Utara dari Inggris, atau memperpanjang tahap transisi. PM Theresa May juga mencela beberapa anggota dalam parlemen sedang mencari cari menghancurkan Brexit, bersamaan itu menunjukkan bahwa dia tidak fikir bahwa satu referendum lainnya tentang Brexit adalah tepat.
Pada hari yang sama, Kepala Perunding Uni Eropa urusan Brexit, Michel Barnier menekankan bahwa pemungutan suara di Parlemen Inggris tentang permufakatan tentang Brexit pada minggu mendatang akan memutuskan masa depan negara ini, mengingkatkan para fihak yang bersangkutan supaya “menerima tanggung jawab.” Pejabat ini menyatakan bahwa hal yang kunci sekarang yalah permufakatan Brexit yang dicapai oleh Uni Eropa dan Inggris harus diesahkan, menekankan bahwa ini merupakan opsi terbaik bagi Inggris kalau ingin menjamin "keluar dengan tertib".