(VOVworld) – Lima bulan setelah semua negara mencapai Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim, Senin (16/5), kalangan diplomat negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengawali putaran perundingan baru dengan tujuan mengubah naskah tersebut menjadi rencana aksi yang layak laksana.
Upacara penandatanganan Perjanjian Paris di New York
(Foto: AFP-vietnamplus.vn)
Dalam pidato pembukaan sidang yang direncanakan memakan waktu 10 hari di kota Bonn, Jerman, Sekretaris Jenderal Konvensi Kerangka PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC), Christiana Figueres menekankan bahwa seluruh dunia berpadu tenaga melaksanakan semua komitmen terhadap target-target global yang dikeluarkan dalam Perjanjian Paris dan sekarang ini, kita harus menggariskan peta jalan terinci terhadap jalan yang mengarah ke satu hari depan yang aman, makmur dan tidak berpengaruh terhadap iklim seperti yang kita inginkan semua. Menurut rencana, putaran perundingan baru tentang perubahan iklim PBB akan belangsung sampai dengan 26/5, diantaranya juga mengeluarkan tugas-tugas selanjutnya untuk pertemuan tingkat tinggi yang akan diadakan pada November mendatang di kota Marrakesh, Maroko.
Dalam pada itu, Menteri Lingkungan Hidup dari G-7 berkomitmen akan memainkan peranan lokomotif dalam melaksanakan Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim yang dicapai pada 12/2015 maupun mengikuti semua aktivitas ambisius untuk menggunakan semua sumber daya alam secara efektif, diantaranya ada masalah mendaur-ulangkan limbah.