Negara-negara subkawasan sungai Mekong membahas masalah pencegahan dan pemberantasan perdagangan manusia

(VOVworld) - Dari tanggal 14 sampai tanggal 16 Februari di kota Hanoi akan diadakan Konferensi ke-8 para pejabat tinggi dan Konferensi ke-3 Menteri negara-negara sub kawasan sungai Mekong tentang  pencegahan dan pemberantasan perdagangan manusia. Pada jumpa pers, Kamis sore, 2 Februari, pimpinan Kementerian Keamanan Publik Vietnam memberitahukan: Dua konferensi ini akan menilai hasil  kerjasama dalam melaksanakan rencana aksi sub kawasan sungai Mekong tentang pencegahan dan pemberantasan perdagangan manusia periode 2008-2010 dan mengesahkan rencana periode ke-3 dari sekarang sampai dengan  tahun 2013.  

Negara-negara subkawasan sungai Mekong membahas masalah pencegahan dan pemberantasan perdagangan manusia - ảnh 1
Daerah sub-kawasan sungai Mekong
(Foto: khoahoc.com.vn)

Direncanakan, ketika dua konferensi in berakhir, semua negara anggotanya seperti Vietnam, Laos,  Kamboja, Thailand,  Tiongkok dan Myanmar akan mengeluarkan Pernyataan bersama negara-negara sub kawasan sungai Mekong tentang pencegahan dan pemberantasan perdagangan manusia. Wakil Kepala Direktorat Jenderal  Polisi, Brigadir Jendral Vu Hung Vuong mengatakan bahwa, “Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menegaskan  dengan semua negara bahwa  Vietnam telah dan sedang berupaya sekuat tenaga bagi di segi pengarahan, tindakan, hukum maupun di segi biaya. Vietnam telah menandatangani  perjanjian-perjanjian  dengan Kamboja, Thailand dan khususnya dengan Tiongkok - negara yang punya paling banyak korban yang dijualkan kepada negara ini. Harus dikatakan, ini adalah upaya sangat besar  dimana Vietnam  ingin menegaskan dirnya sendiri  dengan semua negara di kawasan dan di dunia”.

Direncanakan, akan ada 150 wakil yang terdiri dari para pejabat tinggi  Kementerian Keamanan Publik negara-negara sub kawasan sungai Mekong, utusan khusus  PBB tentang pencegahan dan pemberantasan perdagangan manusia dan Direktor Jenderal program perkembangan PBB dan beberapa organisasi inernasional yang  menghadiri dua konferensi tersebut. /.

Komentar

Yang lain