(VOVworld) – Dalam surat kepada Ketua Gabungan Asosiasi Persahabatan Vietnam, Vu Xuan Hong, Ketua Institut Kebudayaan Argentina-Vietnam (ICAV), Poldi Sosa Schmidt berbagi simpati dengan rakyat Vietnam atas kecemasan besar terhadap penempatan anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 yang dilakukan secara tidak sah oleh Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam, melanggar Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982. Ibu Poldi menegaskan: tindakan Tiongkok menunjukkan bahwa Beijing ingin mengajukan pesan sebagai satu negara adi kuasa kepada komunitas internasional dan berusaha mengontrol pulau-pulau yang dipersengketakan dengan negara-negara sahabat.
Ibu Poldi Sosa Schmitd bicara tentang masalah Laut Timur
(Foto: vietnamplus.vn)
Sementara itu, Ezequiel Ramoneda, Koordinator Pusat Penelitian Asia Tenggara dari Universitas Nasional La Plata (Argentina) menegaskan dukungan terhadap pendirian Vietnam dalam menangani sengketa melalui perundingan di atas dasar hukum internasional. Menurut Ramoneda, tindakan Tiongkok bersifat politik, mengeskalasikan ketegangan dan meningkatkan instabilitas di kawasan.
Sedangkan Eduardo R.Hernandez, seorang dosen di Pusat Penelitian dan Pendidikan Marksisme Hektor P. Agosti, juga menegaskan bahwa Tiongkok melakukan tindakan yang tidak benar dalam sengketa laut dan pulau dengan Vietnam./.