Pakar Jepang menegaskan bahwa tindakan-tindakan sepihak yang dilakukan Tiongkok di Laut Timur melanggar UNCLOS 1982 secara serius
(VOVWORLD) - Ketika menjawab interviu wartawan Kantor Berita Vietnam di Tokyo, Profesor Daisuke Hosokawa – pakar urusan Tiongkok di Universitas Ekonomi Osaka (Jepang) mengatakan bahwa tindakan-tindakan Tiongkok di Laut Timur belakangan ini bersifat secara sepihak dan lebih provokatif, melanggar UNCLOS 1982 secara serius.
Profesor Daisuke Hosokawa - Pakar urusan Tiongkok di Universitas Ekonomi Osaka (Jepang) (Foto: VNA) |
Dia juga menilai bahwa Tiongkok sedang berupaya mengubah status quo di Laut Timur, oleh karena itu, tindakan-tindakan permusuhan Bei Jing di Laut Timur akan masih diteruskan pada waktu mendatang.
Penilaian Profesor Hosokawa dikeluarkan pada latar belakang banyak negara di dunia menyatakan kekhawatiran yang mendalam tentang meningkatnya ketegangan di Laut Timur karena Tiongkok melakukan tindakan-tindakan yang melanggar secara serius hukum internasional; melanggar kedaulatan, hak kedaulatan, hak yurisdiksi, merintangi kegiatan-kegiatan permigasan yang sah di zona ekonomi eksklusif (EEZ) Vietnam dan beberapa negara pantai lain; khususnya Tiongkok memasukkan kapal survei geologi Hai Yang 8 dan kapal-kapal pengawal ke EEZ, Vietnam di dangkalan Tu Chinh (Vanguard Bank).
Profesor Daisuke Hosokawa juga menilai tinggi reaksi-reaksi Vietnam terhadap tindakan provokatif Tiongkok di Laut Timur dan mengatakan bahwa Vietnam harus terus menegaskan kedaulatan dan mengutuk tindakan-tindakan yang ilegal Tiongkok. Dia berharap agar ketika memainkan posisi Ketua ASEAN pada tahun 2020, Vietnam akan membuat ASEAN menjadi lebih mantap dan mempunyai suara bersama dalam masalah Laut Timur.