(VOVworld)- Presiden Pemerintah Palestina, Mahmoud Abbas menyatakan bahwa Palestina akan sepakat memperpanjang waktu untuk perundingan-perundingan kalau Israel menghentikan pembangunan zona-zona pemukiman penduduk dan membebaskan tahanan Palestina.
Pada pertemuan dengan pemimpin Partai Meretz (Israel), Zahava Gal-on di Ramallah, pada Senin (3 Maret), Presiden Mahmoud Abbas menekankan bahwa kalau permufakatan kerangka dari Amerika Serikat tidak bisa menangani secara rasional masalah-masalah utama, maka Palestina akan menghentikan perundingan dengan Israel dan berpaling mengusahakan pengakuan sebagai satu negara Palestina dari berbagai organisasi internasional. Setelah pertemuan ini, Ketua Komisi perunding Palestina, Mohammad Madani memberitahukan bahwa perbahasan tersebut telah berlangsung di atas dasar pemahaman komprehensif tentang masalah perdamaian di Timur Tengah, bersamaan itu memperingatkan bahwa sesuatu kegagalan dalam semua perundingan perdamaian juga akan membawa kawasan ini ke satu masa depan yang tak menentu.
Presiden Pemerintah Palestina, Mahmoud Abbas
(Foto: vietnamplus.vn)
Sementara itu, Amerika Serikat mengimbau kepada Israel supaya menjalankan tindakan yang lebih positif dalam perundingan perdamaian Timur Tengah. Ketika berbicara di depan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin (3 Maret), Presiden AS, Barack Obama menegaskan bahwa dia mendukung cepat pembentukan dua negara Israel dan Palestina yang merdeka dan damai. Akan tetapi, dia juga mengakui bahwa proses perundingan antara dua fihak masih mengalami banyak kesulitan, bersamaan itu mendesak kepada Israel dan Palestina supaya bersama-sama memberikan konsesi untuk menuju ke penandatanganan permufakatan kerangka perdamaian./.