(VOVworld) – Dalam sidang dengan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) setelah kunjungan-kunjungannya ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, pada Kamis (12 Februari), Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon memperingatkan bahwa Yaman “sedang runtuh” dan DK PBB tidak bisa berpangku tangan saja. Dia mencela pasukan Houthi, kelompok milisi sekte Syiah yang telah memojokkan Yaman ke dalam situasi huru-hara setelah menduduki ibukota Sanaa sejak September 2014 dan merebut kontrol Pemerintah pada pekan lalu. Menurut Sekjen Ban Ki-moon, ini merupakan tindakan kudeta dan pasukan Houthi harus mengembalikan kekuasaan serta menghapuskan tahanan rumah terhadap Presiden dan Perdana Menteri Yaman.
Milisi Houthi di Yaman
(Foto: vietnamplus.vn)
Instabilitas keamanan dan politik di Yaman telah memaksa banyak negara Barat, diantaranya ada Amerika Serikat, Inggeris, Perancis dan Jerman menutup Kedutaan Besarnya di Sanaa, mengungsikan staf diplomat dan keluarga mereka pulang kembali ke kampung halaman, bersamaan itu memperingatkan para warga negaranya supaya secepat-cepatnya meninggalkan Yaman. Para staf Kedutaan Besar Amerika Serikat telah memusnahkan semua dokumen rahasia dan peralatan yang sensitif sebelum menarik kembali ke Tanah Air./.