Pekerja wanita bekerja di luar negeri harus mendapat jaminan hak dan kepentingan yang sah.
(VOVworld) - Dari 24-25 Oktober ini, di kota Da Nang, Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Cacad dan Sosial Vietnam berkordinasi dengan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) urusan kesetaraan gender dan penyerahan hak kepada wanita (UN Women), Organisasi Buruh Internasional (ILO) mengadakan lokakarya dengan tema: “ Membela hak pekerja wanita yang bekerja di luar negeri dan perilaku dari badan usaha yang memberikan jasa lapangan kerja di luar negeri”.
Panorama lokakarya: Membela hak pekerja wanita yang bekerja di luar negeri dan perilaku dari badan usaha yang memberikan jasa lapangan kerja di luar negeri”.
(Foto: xaluan.com)
Sekarang, Vietnam punya 500 00 pekerja yang sedang bekerja di 40 negara dan teritorial dengan bermacam-macam kejuruan. Diantaranya, pekerja wanita menduduki lebih dari 30%, sebagian besar bekerja sebgai pembantu rumah tangga. Tujuan lokakarya ini ialah membantu dan berbagi informasi tentang jasa-jasa memberi lapangan kerja di luar negeri yang punya sensivitas gender. Dao Cong Hai, Wakil Kepala Direktorat urusan pekerja di luar negeri dari Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Cacad dan Sosial Vietnam memberitahukan: “Pekerja wanita yang bekerja di luar negeri adalah obyek yang lemah . Badan-badan usaha ekspor pekerja akan harus bertanggung jawab memberikan pendidikan tentag pengarahan, membantu pekerja wanita yang bekerja di luar negeri dengan berinisiatif membela hak dan kepentingan yang sah untuk dirinya sendiri. Melalui itu, kita merekomendasikan untuk mengubah dan mengamandir kebijakan-kebijakan yang cocok dan melakukan kerjasama menjamin prinsip penggunaan secara baik moral perilaku dalam membantu pekerja migran”./.