(VOVworld) - Konferensi tahunan Forum Asia-Boao (BFA)-2016 dengan tajuk: “Masa depan baru Asia: Daya hidup baru dan visi baru” dibuka hari Jumat pagi (24/3) di Boao, provinsi Hainan, Tiongkok. Deputi Perdana Menteri (PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam menghadiri Konferensi ini.
Panorama Konferensi tahunan Forum Asia-Boao-2016 (BFA)-2016
(Foto: Kantor Berita Vietnam)
Ketika berbicara di depan acara pembukaan Konferensi ini, PM Tiongkok, Li Keqiang menegaskan komitmen mendorong hubungan kerjasama bersahabat dan tetangga baik antara Tiongkok dengan semua negara Asia, menekankan bahwa semua negara perlu mendorong pertumbuhan ekonomi, memperkuat integrasi regional, mengkonektivitaskankemampuan produksi, memperhatikan pengembangan perekonomian terbuka, memacu pembaruan dan kreasi untuk menciptakan tenaga pendorong pengembangan baru.
Juga berbicara di depan Konferensi ini, Deputi PM, Menlu Vietnam, Pham Binh Minh menilai bahwa Asia memiliki banyak peluang untuk terus menggeliat kuat, bersamaan itu menekankan: Asia perlu mengambil pembaruan dan kreasi sebagai tenaga pendorong kunci untuk mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan dan juga menilai bahwa perihal semua perekonomian Asia sedang memperhebat reformasi, restrukturisasi ekonomi, pengembangan ilmu pengetahuan-teknologi dan sumber daya manusia yang berkualitas untuk membangun perekonomian yang kreatif merupakan arah yang sesuai. Beliau menganggap bahwa semua negara Asia perlu mengusahakan semua tenaga pendorong dan ruang pengembangan baru melalui usaha memperkuat konektivitas ekonomi regional dalam rangka bilateral, kerjasama subkawasan, masyarakat ASEAN, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh juga menekankan: Memperkokoh lingkungan yang damai dan stabil merupakan prasyarat yang tidak bisa kurang terhadap pengembangan Asia, semua perbedaan dan sengketa perlu dipecahkan dengan langkah damai, menaati hukum internasional. Beliau juga menegaskan bahwa Vietnam selalu berupaya bekerjasama dengan semua negara menurut semangat saling menghormati dan saling tepercaya, bersama berbagi tanggung jawab dalam menghadapi semua masalah bersama di dunia dan di kawasan.
Para PM dari negara-negara Kamboja, Laos, Lithunia, Nepal, Thailand dan para pemimpin dari beberapa negara dalam dan luar kawasan juga menyampaikan pidato-pidato di depan konferensi ini. Konferensi BFA-2016 berlangsung selama 4 hari dengan sesi perbahasan yang berfokus pada isu-isu “panas” yang mendapat perhatian dari opini umum internasional.