Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-21 di Kamboja

(VOVworld) – Pada Minggu pagi di Phnom Penh, ibukota Kamboja telah dibuka Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-21 dengan tema “ASEAN: satu Komunitas, satu Nasib”, yang mengawali serentetan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dan antara ASEAN dengan negara-negara mitra dialog yang berlangsung sampai 20 November ini.

Dalam pidato pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ini, Perdana Menteri (PM) Pemeritah Kerajaan Kamboja Hunsen mengusulkan supaya konferensi berfokus menggelarkan secara efektif Peta jalan pembangunan Komunitas, Rencana umum tentang konektivitas ASEAN, melaksanakan secara baik semua permufakatan tentang konektivitas ekonomi, mempersempit kesenjangan perkembangan; mendorong pelaksanaan Piagam dan semua kerangka hukum yang bersangkutan, diantaranya ada Protokol Piagam ASEAN tentang mekanisme memecahkan sengketa; meningkatkan “Budaya pelaksanaan” dalam ASEAN; menjamin perdamaian dan kestabilan di kawasan, diantaranya ada penggelaran secara efektif Rencana umum tentang pembangunan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN, Traktat Asia Tenggara tanpa senjata nuklir, Deklarasi tentang perilaku semua pihak di Laut Timur, dll.

Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-21 di Kamboja - ảnh 1
PM Kamboja Hunsen membacakan pidato pembukaan
(Foto: tienphong.vn)

Juga pada acara pembukaan konferensi ini, para pemimpin ASEAN telah resmi mengumumkan pembentukan Institut Penelitian tentang Perdamaian dan Kerujukan ASEAN (AIPR) guna mendorong kerjasama dalam ASEAN untuk menangani sengketa secara damai dan di bidang politik-keamanan.

Setelah acara pembukaan, para pemimpin ASEAN melakukan Sidang Pleno Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 21 yang berfokus membahas masalah-masalah titik berat dan prioritas dari ASEAN. Pada sidang ini, pemimpin negara-negara ASEAN telah resmi mengesahkan dan mengangkat  nominasi personalia dari Vietnam, Deputi Menteri Luar Negeri Le Luong Minh memegang jabatan sebagai Sekretaris Jendral ASEAN ( masa bakti 2013-2017). Ketika menjawab pertanyaan kalangan pers setelah peristiwa ini, Deputi Menteri Luar Negeri Le Luong Minh  mengatakan : " Tugas  prioritas primer dari Sekjen baru pada masa bakti mendatang yalah memimpin, mengelola dan mengawas secara efektif kegiatan Sekretariat ASEAN dalam membantu dan mengkoordinasikan semua program aksi  prioritas, khususnya program tentang  pembangunan komunitas, rencana terpadu tentang konektivitas ASEAN, gagasan, integrasi ASEAN dan  program- program, proyek mempersempit kesenjangan perkembangan untuk menjamin perkembangan yang berkesinambungan dan berjangka panjang di  dari semua anggota ASEAN".

Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 21, pada Minggu pagi (18 November), PM Vietnam Nguyen Tan Dung telah melakukan pembicaraan dengan PM Singapura Lee Hsien Long. PM dua negara sepakat berkoordinasi secara erat untuk secara praksis memperingati ultah ke-40 penggalangan hubungan diplomatik antara dua negara pada 2013. PM Singapura Lee Hsien Long menegaskan akan melakukan kunjungan resmi ke Vietnam dan dua pihak akan menanda-tangani Pernyataan tentang penggalangan hubungan kemitraan strategis Vietnam – Singapura. PM Lee Hsien Long juga mengunjung PM Nguyen Tan Dung untuk menghadiri Forum Dialog Shangri-la pada pertengahan 2013 mendatang.

Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-21 di Kamboja - ảnh 2
Para pemimpin negara-negara ASEAN peserta Konferensi ini
(Foto: baomoi.com)

Pada Minggu sore (18 November), PM Nguyen Tan Dung beserta para pemimpin negara-negara ASEAN melakukan sidang tertutup Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-21 dan menanda-tangani Pernyataan Phnom Penh untuk mengesahkan Pernyataan Hak Asasi Manusia ASEAN./.

Komentar

jauhar mustofa

vietnam,,,,,,?

i like it,

emmmmmmmmuachhhhh

Yang lain