Panorama lokakarya tersebut (Foto: nld.com.vn)

Lokakarya tersebut menekankan peran ASEAN, menurut itu ASEAN harus terus menetapkan arah kebijakan secara jelas untuk memperkuat kepercayaan dalam blok serta menegaskan sentralitas dalam menangani hubungan dengan negara-negara besar, mengelola krisis dan mendorong kerja sama di kawasan. Para sarjana peserta lokakarya menekankan makna penting dari penegakan ketertiban di Laut Timur sesuai hukum internasional, terutama Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982. Banyak sarjana menegaskan peran Mahkamah Arbitrase dalam memberikan vovis dalam gugatan Laut Timur pada 2016 tentang mempersempit sengketa di Laut Timur dan memperjelas dasar hukum terhadap beberapa masalah di Laut Timur. Di samping itu, para utusan juga berbagi peran penting penelitian ilmu pengetahuan kelautan dan perlindungan lingkungan laut. 

Selama dua hari kerja yang aktif dalam suasana yang terbuka, bersahabat dan terus terang, pidato-pidato yang disampaikan pada lokakarya tersebut telah mendapat ratusan ide pembahasan dari para utusan yang berpartisipasi secara online dan tatap muka. Semua ide pembahasan tentang Laut Timur menyeluruh, multidemensi, berkualitas, menunjukkan semangat bersama, menekankan peran hukum internasional dan dialog antara negara-negara guna menangani semua sengketa dan memperkuat kerja sama di kawasan.