(VOVworld) – Pada Rabu (25 Juni), Presiden Perancis, Francois Hollande dan Kanselir Jerman, Angela Merkel telah menelephon untuk mendesak Presiden Rusia, Vladimir Putin supaya berupaya cara menyelamatkan gencatan senjata yang longgar di Ukraina. Menurut pemberitahuan dari Istana Elysee, Presiden Francois Hollande dan Kanselir Angela Merkel mengimbau kepada Presiden Putin dan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko supaya bekerjasama mengusahakan satu mekanisme pengawasan terhadap gencatan senjata.
Bentrokan belum berakhir setelah ada perincah gencatan senjata
(Foto: baotintuc.vn)
Kantor Presiden Ukraina memberitahukan bahwa 4 pemimpin terus melakukan perbahasan pada Kamis (26 Juni) tentang serentetan rekomendasi yang diajukan Kanselir Angela Merkel yang menurut penilaian kalangan pengamat, sulit mendapat kesepakatan dari pihak Istana Kremlin, termasuk usaha mengijinkan pengamat Organisasi Keamanan dan Kerjasama (OSCE) mengawasi garis perbatasan antara Rusia dan Ukraina serta semua pos kontrol dari kekuatan penuntut federalisasi di Ukraina Timur. Kanselir Angela Merkel juga berharap supaya tentara Pemerintah Ukraina dan pasukan milisia lokal di Ukraina Timur tukar-menukar tahanan perang.
Pada hari yang sama, Amerika Serikat telah menyusun naskah sanksi-sanksi baru terhadap Rusia jika negara ini tidak melakukan langkah membongkar sumbu ketegangan dengan Ukraina. Ini dianggap sebagai gerak-gerik tanggapan terhadap Rusia yang tetap mendukung kekuatan penuntut federalisasi di Ukraina Timur./.