(VOVWORLD) - Pada hari Kamis (8 Agustus), Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) memperingati HUT ke-57 berdirinya (8 Agustus 1967 – 8 Agustus 2024). Mengalami 57 tahun, ASEAN sekarang telah menjadi satu organisasi regional yang bersatu, kompak, kuat, dan dinamis; memainkan peranan sentral dalam mekanisme-mekanisme dan proses kerja sama, aktif memberikan kontribusi pada usaha mempertahankan perdamaian, stabilitas, kerja sama dan pembangunan di kawasan dan dunia.
57 tahun telah berlalu, keberhasilan ASEAN yang paling penting ialah menjamin pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara, negara-negara anggotanya berhasil menggalang hubungan kerja sama yang semakin baik. Semua perbedaan antara para anggota, semua perselisihan atau sengkata tertentu ditangani melalui dialog dan berdasarkan pada kepentingan bersama.
Pada tanggal 8 Agustus 2024, di Kota Hanoi, Kemenlu Vietnam menyelenggarakan upacara pengibaran bendera sehubungan dengan peringatan HUT ke-57 ASEAN (Foto: An Dang / VNA) |
Dari jumlah penduduk sekitar 260 juta jiwa pada saat berdirinya, sekarang ASEAN menjadi rumah bersama lebih dari 650 juta jiwa dan merupakan satu pasar potensial. Diprakirakan, sampai tahun 2050, ASEAN menjadi perekonomian terbesar ke-4 di dunia.
Fondasi bagi semua keberhasilan selama hampir 6 dekade ini ialah mekanisme-mekanisme kerja sama internal ASEAN serta dengan para mitra, seperti: Forum Regional ASEAN (ARF), Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS), Konferensi Menteri Pertahanan (ADMM) dan Konferensi Menteri Pertahanan yang diperluas (ADMM+), dan sebagainya, memberikan kontribusi yang semakin penting pada usaha menangani masalah-masalah bersama kawasan. Oleh karena itu, ASEAN kian menjadi satu mitra penting bagi banyak negara, di antaranya ada negara-negara adi kuasa. Amerika Serikat menganggap ASEAN sebagai sentral dalam Strategi Indo-Pasifik, dan sangat mementingkan peranan ASEAN seperti ditegaskan Duta Besar Amerika Serikat di ASEAN, Youhanes Abraham:
“Selama tahun-tahun ini, kita telah menyaksikan komitmen-komitmen Amerika Serikat untuk membuka lebar pintu bagi ASEAN, di antaranya, ada kehadiran Presiden Joe Biden pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Washington D.C, atau kunjungan Wakil Presiden Kamala Harris baru-baru ini untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Jakarta, Indonesia. Dalam kenyataan, Amerika Serikat menyediakan banyak waktu dan tenaga serta berusaha bekerja sama lebih erat lagi dengan para mitra ASEAN. Hubungan Amerika Serikat-ASEAN bukan hanya prioritas pemerintah saja, tetapi juga menerima perhatian dari bipartisan”.
Khususnya, Komunitas ASEAN telah memasuki tahun ke-9 pendirian dan perkembangan, sejak tonggak pada tanggal 31 Desember 2015 dan sedang berada dalam perjalanan merealisasikan Visi sampai tahun 2025 dan membina Visi Komunitas ASEAN pasca tahun 2025 di ketiga pilar: Politik-Keamanan, Ekonomi, Sosial-Budaya. Pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-42, di Indonesia pada bulan Mei 2023, para pemimpin telah mengesahkan peta jalan untuk menggabungkan Timor Leste menjadi anggota resmi. Peningkatan jumlah anggota menjadi 11 akan turut memperkokoh sentralitas ASEAN.
Situasi dunia dan kawasan sedang mengalami perkembangan yang cepat, sehingga menuntut ASEAN berupaya lebih lanjut lagi, bertekad mempertahankan dan mengembangkan semua prestasi yang telah dicapai selama 57 tahun kerja sama.