Perundingan tentang program nuklir Iran memasuki tahapan terakhir
(VOVworld) – Perundingan antara kelompok P5+1 (yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggeris, Perancis, Rusia, Tiongkok plus Jerman) dan Iran telah memasuki tahapan terakhir pada saat hanya tinggal beberapa hari lagi akan tiba batas waktu terakhir untuk mencapai permufakatan kerangka tentang program nuklir Iran. Menurut penilaian, upaya perundingan dari para pihak, termasuk juga perundingan antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, John Kerry dan timpalannya dari Iran, Mohammad Javad Zarif di Lausanne (Swiss), pada Kamis (26 Maret), telah memberikan kemajuan-kemajuan yang berarti. Ketika berbicara di depan kalangan pers setelah perundingan tersebut, Menlu Iran Zarif memberitahukan bahwa dua pihak telah berhasil mengatasi banyak detail teknis, akan tetapi untuk bisa mengatasi semua perselisihan sisanya diperlukan adanya tekad politik. Menlu Zarif menambahkan lagi bahwa para pihak sedang berusaha mencapai permufakatan tentang masalah-masalah yang menyisa sebelum tanggal 31 Maret ini, sesuai dengan rencana. Sementara itu, seorang diplomat Inggeris memberitahukan bahwa tugas pada beberapa hari mendatang ialah harus mempertimbangkan apakah para perunding bisa meratakan kesenjangan untuk mencapai satu kerangka politik atau tidak.
Perundingan antara dua pihak di Swiss
(Foto: VNP)
Sekarang para perunding tetap sedang harus menghadapi sangat banyak tekanan. Ratusan legislator Amerika Serikat mengirim surat peringatan bahwa mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk mencegahnya jika Pemerintah pimpinan Presiden Barack Obama tidak memberikan hak kepada Kongres untuk meninjau semua permufakatan yang bisa tercapai sehubungan dengan program nuklir Iran. Baik Senat maupun Parlemen Amerika Serikat telah berencana memberikan suara terhadap satu rancangan Undang-Undang baru yang bersangkutan dengan Iran. Sementara itu, pemimpin spirituil tertinggi Iran, Ayatolah Ali Khamenei menegaskan bahwa Teheran tidak akan dipaksa untuk memenuhi semua tuntutan Barat./.