(VOVworld) – Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, pada Jumat (16 Desember) memberitahukan bahwa dia telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte dan membahas tentang masalah-masalah seperti terorisme, ketegangan di Laut Timur dan peranan Amerika Serikat di kawasan. Situs web Rapper, Filipina mengutip kata-kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Filipina, Perfecto Yasay bahwa dua pemimpin juga telah telah membahas “perang anti narkotika”.
PM Singapura, Lee Hsien Loong
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (kanan)
(Foto: RTVM / baomoi.com)
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pada Kamis (15 Desember), telah memulai kunjungan kenegaraan di Singapura selama 2 hari. Presiden Rodrigo Duterte telah disambut di Gedung Pemerintah Singapura dan telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Singapura, Tony Tan Keng Yam dan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong. Menurut Menlu Perfecto Yasay, kunjungan ini pada pokoknya agar para pemimpin memperkuat pengertian satu sama lain sebelum Filipina memegang keketuaan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2017. Pada pernyataan-nya, Kementerian Luar Negeri Singapura memberitahukan dua pemimpin telah sepakat bahwa 10 anggota ASEAN perlu berkoordinasi untuk menghadapi tantangan-tantangan lintas perbatasan seperti terorisme, perdagangan manusia dan narkotika.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte,