PM Vietnam, Nguyen Tan Dung menemui PM Jepang, Shinzo Abe.

(VOVworld) - Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-27 (ASEAN-27) dan  semua KTT yang bersangkutan lain di Kuala Lumpur (ibukota Malaysia), Jumat malam (20/11), PM Vietnam, Nguyen Tan Dung telah menemui  PM Jepang, Shinzo Abe. Pada pertemuan ini, dua PM sepakat memberikan apresiasi terhadap strategi antara dua negara yang telah berkembang ke satu ketinggian baru secara ekstensif, intensif dan praksis dan efektif. Dua PM berbahas tentang orientasi besar dan langkah kongkrit dalam menggelarkan semua permufakatan tingkat tinggi antara dua negara, sepakat menggelarkan secara efektif Strategi Industrialisasi Vietnam dalam kerangka kerjasama Vietnam-Jepang, memperkuat penggelaran Visi jangka menengah dan jangka panjang kerjasama pertanian  Vietnam-Jepang, mengembangkan industri penunjang dan mendidik sumber daya manusia Vietnam,  kerjasama energi listrik tenaga nukklir


PM Vietnam, Nguyen Tan Dung  menemui PM Jepang, Shinzo Abe. - ảnh 1
PM Vietnam, Nguyen Tan Dung telah menemui  PM Jepang, Shinzo Abe.
Di sela-sela KTT ASEAN-27 di Kuala Lumpur, Malaysia 
(Foto: Kantor Berita Vietnam)

PM Jepang, Shinzo Abe memberitahukan keputusan akan terus memberikan bantuan ODA  senilai 172 miliar Yen (sama dengan 1,4 miliar Amerika Serikat) kepada tiga proyek kereta api perkotaaan di kota Ho Chi Minh, proyek termolistrik Thai Binh  dan proyek memperbaiki lingkungan  air minum kota Ho Chi Minh .

Dua PM sepakat memperkuat kerjasama dalam kerangka Dana Perkreditan 110 miliar dolar Amerika Serikat tentang kerjasama pengembangkan infrastruktur yang  kualitasnya tinggi di Asia. Dua pihak sepakat terus bekerjasama erat di semua forum multilateral dan semua mekanisme kerjasama internasional, mendorong pengesahan dan penggelaran TPP, mengadakan perundingan tentang perjanjian  kemitraan ekonomi komprehensif  regional  (RCEP) dan lain-lain…

Dua PM juga berbahas tentang masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama, menekankan makna pentingnnya dari penjaminan perdamaian, kebebasan, keamanan, keselamatan maritim, dan penerbangan di atas dasar hukum internasional dan UNCLOS-1982, melaksanakan secara serius dan efektif  DOC, cepat mencapai COC, tidak melakukan  militerisasi di Laut Timur.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain