(VOVworld) - Begitulah penegasan Duta Besar (Dubes) Vietnam untuk Tiongkok, Nguyen Van Tho ketika dinterviu oleh kalangan pers pada Senin (16 Desember) di sela-sela Konferensi Diplomasi ke-28 yang sedang berlangsung di kota Hanoi.
Dubes Vietnam untuk Tiongkok, Nguyen Van Tho menjawab wawancara kepada
kalangan pers di sela-sela Konferensi Diplomasi ke-28 yang sedang berlangsung di kota Hanoi.
(Foto: vietnamplus.vn)
Menurut Dubes Nguyen Van Tho, dari awal tahun ini sampai sekarang, khususnya setelah pembicaraan per telepon antara Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, kunjungan kenegaraan yang dilakukan Presiden Vietnam, Truong Tan Sang di Tiongkok dan pertemuan antara Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung dan PM Tiongkok, Li Keqiang di provinsi Nanninh dan yang terkini ialah kunjungan resmi yang dilakukan oleh PM Tiongkok, Li Keqiang di Vietnam, hubungan antara dua negara mengalami perkembangan baru. Dua pihak telah mencapai permufakatan-permufakatan yang sangat penting untuk mendorong hubungan kerjasama antara dua negara secara stabil dan sehat. Dua pihak sepakat membentuk tiga kelompok kerja yaitu di laut, di darat dan keuangan-moneter serta berkomitmen akan mendorong tiga kelompok ini beraktivitas secara efektif.
Tentang masalah Laut Timur, Dubes Nguyen Van Tho memberitahukan akan selangkah demi selangkah memecahkan masalah ini di atas dasar melakukan permusyawaratan bersahabat, hukum internasional dan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut –tahun 1982.
Yang bersangkutan dengan aktivitas patroli bersama di laut antara tentara dua negara dalam waktu lalu, Dubes Vietnam menegaskan bahwa dilakukannnya aktivitas ini secara permanen adalah sangat baik, turut memperkuat hubungan persahabatan, saling pengertian antara tentara dua negara pada khususnya dan antara dua negara pada umumnya.
Tentang pertukaran perdagangan antara Vietnam dan Tiongkok, Dubes Nguyen Van Tho juga memberitahukan bahwa target yang ditetapkan oleh para pemimpin senior ialah sampai tahun 2015, nilai perdagangan bilateral kira-kira USD 60 miliar sepenuhnya bisa dilaksanakan. Namun, dalam neraca perdagangan antara dua pihak, Vietnam tetap mengalami defisit perdagangan yang sangat besar dan ini merupakan satu tantangan yang tidak kecil terhadap Vietnam, khususnya Traktat Kemitraan trans Pasifik (TPP) akan ditandatangani dalam waktu mendatang./.