(VOVWORLD) - Kantor Presiden Prancis, pada Kamis (5 September), memberitahukan bahwa Michel Barnier, mantan Kepala Delegasi Perunding Brexit Uni Eropa, telah diangkat menjadi Perdana Menteri (PM) baru Prancis, menghentikan kebuntuaan dalam waktu dua bulan selama proses pembentukan pemerintah baru selama dua bulan ini setelah pemilihan Parlemen (Majelis Rendah).
Michel Barnier. Foto: Sud-Ouest |
Pada upacara pelantikan pada hari yang sama, PM baru Michel Barnier memberitahukan bahwa politik Prancis sedang berada pada masa yang sulit dan berkomitmen akan melakukan perubahan-perubahan yang sesuai dengan keinginan rakyat Prancis. Dia juga menekankan isu-isu titik berat pada waktu mendatang yaitu memperbaiki jasa publik, meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat keamanan, mengontrol migrasi, dan memperbaiki kualitas hidup.
Barnier, lahir pada tahun 1951, adalah anggota Partai Republik yang mewakili sayap kanan tradisional. Dia memiliki pengalaman selama 40 tahun di gelanggang politik Prancis dan Eropa, pernah memegang berbagai jabatan Menteri yang berbeda di Prancis, seperti: Menteri Luar Negeri, Menteri Pertanian, dan Menteri Lingkungan Hidup.
Sebelumnya, Presiden Macron telah menerima surat pengunduran diri dari PM Gabriel Attal dan pemerintahnya pada bulan Juli lalu.