Presiden Perancis mengakui adanya bahaya serangan teror pada kesempatan EURO 2016
(VOVworld) – Presiden Pereancis, Francois Hollande, Minggu (5/6), mengakui adanya bahaya terjadi serangan teror selama negara ini menyelenggarakan babak final Kejuaraan Sepak Bola Eropa (EURO 2016). Dia juga mengakui bahwa ancaman ini tidak berlangsung sesaat saja, tapi akan berlangsung lama. Presiden Francois Hollande telah mengimbau penghentian berbagai mogok kerja di bidang transportasi dan perhubungan supaya kebutuhan mobilitas selama sebulan berlangsungnya hari pesta sepak bola yang paling besar di benua ini bisa berjalan secara kondusif.
Presiden Perancis, Francois Hollande
(Foto: France Inter)
Dalam suasana giat untuk menyiapkan acara pembukaan EURO 2016 pada 10/6 ini, situasi keamanan di negara tuan rumah mendapat perhatian khusus dan selalu diletakkan dalam situasi siaga tinggi terhadap kemungkinan terjadi serangan teror. Di samping ancaman teror, kalangan pejabat Perancis juga sedang merasa pusing dengan gelombang pemogokan kerja dan demonstrasi untuk memprotes reformasi tenaga kerja yang berlangsung selama 3 bulan ini dan belum ditemukan solusi penanganannya. Sementara itu, banjir yang merajalela di daerah ibukota Paris pada pekan lalu juga menimbulkan tidak sedikit kesulitan bagi negara ini.