(VOVworld)- Presiden baru Republik Korea Park Geun-hye hari Jumat (1 Maret) membacakan pidato TV sehubungan dengan peringatan ke-94 hari pembengkitan gerakan kemerdekaan (1 Maret 1919) untuk melawan kedudukan farsisme Jepang di semenanjung Korea (1910-1945).
Presiden Republik Korea, Park Guyn- hye.
(Foto: www.tienphong.vn )
Dalam pidato-nya, Presiden Park Geun-hye menyerukan kepada Jepang supaya punya sikap bertanggung jawab terhadap masalah- masalah sejarah antara dua negara. Dia menekankan bahwa Jepang bertanggung jawab mengoreksi kesedaran sejarah dan punya sikap "bertanggung jawab" bersama-sama dengan Republik Korea memainkan peranan lokomotif di Asia Timur pada abad ke-21. Menurut Presiden wanita pertama dari Republik Korea tersebut, hanya dengan kesedaran demikian, barulah bisa membangun kepercayaan yang mantap dan kerujukan yang benar- benar antara dua negara.
Terhadap RDR Korea, Presiden Park Geun- hye sekali lagi berseru kepada pemerintah Pyong Yang supaya melepaskan program senjata nuklir dan menghentikan semua tindakan provokatif, bersamaan itu menyatakan akan “memberikan balasan yang keras” terhadap perilaku permusuhan dari tentara RDR Korea, akan tetapi masih tetap membuka kemungkinan dialog./.