(VOVworld) – Dalam pembicaraan per telepon pada Jumat (28 Maret), Presiden Amerika Serikat, Barack Obama telah mengusulkan kepada Rusia supaya mengeluarkan respon yang kongkrit secara tertulis terhadap rekomendasi yang diajukan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Sereikat, John Kerry kepada Menlu Rusia, Sergei Lavrov pada pekan lalu di Den Haag (Belanda). Informasi rinci tentang gagasan Amerika Serikat tidak dibocorkan, tapi pernyataan Gedung Putih memberitahukan bahwa Presiden Barack Obama telah menekankan tekad mengusahakan satu solusi diplomatik.
Presiden dua negara melakukan pembicaraan via telepon tentang Ukraina
(Foto: xaluan.com)
Setelah itu, seorang pejabat senior Pemerintah Amerika Serikat meminta perhatian bahwa semua perbahasan sebelumnya tentang kemungkinan mencapai satu solusi telah menyinggungkan masalah-masalah seperti penggelaran pengamat internasional, penarikan kembali tentara Rusia dan penyelenggaraan dialog Rusia-Ukraina.
Dalam satu perkembangan yang lain, pada Jumat (28 Maret), Wakil Tetap Rusia di Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE), Andrei Kelin memberitahukan bahwa pemilu Presiden Ukraina yang direncanakan diadakan pada 25 Mei mendatang adalah ilegal karena tidak sesuai dengan permufakatan yang ditanda-tangani oleh pihak oposisi Ukraina dan Presiden Viktor Yanukovich pada 21 Februari lalu.
Dia berpendapat bahwa untuk bisa menjadi legal, pemimpin Ukraina harus mendapat dukungan dari mayoritas penduduk dan oleh karena itu, reformasi Undang-Undang Dasar merupakan “
hal yang wajib dan tidak bisa ditunda”.
Dia juga memberitahukan bahwa Moskwa berharap supaya delegasi pengawas OSCE akan membela komunitas masyarakat yang berbahasa Rusia di Ukraina dalam menghadapi ekstrimisme dan fasisme baru. Pada hari yang sama, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mengajukan rekomendasi kepada Duma Negara Rusia yang meminta menghapuskan semua permufakatan dengan Ukraina yang bersangkutan dengan Armada Laut Hitam.
Pada hari yang sama, Presiden Vladimir Putin memberikan instruksi kepada Menteri Pertahanan negara ini, Sergey Shoigu supaya mengembalikan kepada Ukraina jumlah senjata dan peralatan militer milik satuan-satuan tentara Ukraina yang berkedudukan di Krime, jadi tidak berpindah ke penggunaannya.
Presiden Vladimir Putin sekali lagi menekankan arti pentingnya usaha menjaga penghormatan terhadap semua prajurit Ukraina yang tidak ingin berpindah ke tentara Rusia dan menghormati semua lambang negara dan tentara Ukraina./.