(VOVWORLD) - Dalam rangka kunjungan Kenegaraan di Kamboja, pada Jumat sore (12 Juli), Presiden Vietnam, To Lam telah melakukan pembicaraan dengan Ketua Partai Rakyat Kamboja (CPP), Ketua Majelis Tinggi Kamboja, Hun Sen.
Pada pembicaraan tersebut, kedua pemimpin mengapresiasi semua prestasi kerja sama yang telah dicapai kedua pihak selama ini. Kedua pihak menyatakan rasa hormat atas bantuan, solidaritas, keterkaitan dan pengorbanan satu sama lain selama periode memperjuangkan untuk membebaskan bangsa pada masa lalu serta usaha membangun dan mengembangkan tanah air masa kini, dan menegaskan bahwa itu adalah kebenaran yang tidak bisa diingkari. Ketua Hun Sen menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam atas bantuan dan pengorbanan Vietnam dalam membantu Kamboja lepas dari rezim genosida Polpot dan menghidupkan kembali Tanah Air Kamboja.
Panorama pembicaraan tersebut (Foto: VOV Phnom Penh) |
Guna membawa hubungan dua negara berkembang lebih lanjut lagi pada tahapan baru, kedua pihak sepakat aktif menggelar secara baik semua kesepakatan tingkat tinggi, hasil pertemuan tingkat tinggi antara dua Partai, memperkuat pertemuan-pertemuan dan kontak antara pemimpin dua pihak, terutama antara pemimpin muda dan pemuda dua negara; mengembangkan secara efektif semua mekanisme Komite Gabungan Vietnam-Kamboja tentang kerja sama ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan dan teknik, konferensi kerja sama dan perkembangan provinsi-provinsi perbatasan.
Kedua pihak menekankan terus mengembangkan kerja sama keamanan-pertahanan secara komprehensif dan lebih mendalam, menekuni prinsip tidak pernah membolehkan kekuatan permusuhan mana pun yang menggunakan wilayah negara ini untuk menyabotase negara lain dan menganggap keamanan dan keselamatan negara ini sebagai kepentingan negara yang lain.
Kedua pihak sepakat untuk terus memperkuat kerja sama tiga negara Vietnam-Laos-Kamboja; mempertahankan dan mengembangkan secara efektif semua pertemuan antara tiga Perdana Menteri, Ketua Parlemen, Menteri Keamanan, Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri dan pemimpin beberapa Kementerian, instansi tiga negara; memperkokoh solidaritas dan keterkaitan antara tiga negara.