(VOVworld) – Pada pembicaraan tersebut, Rabu sore (25/11), dua pemimpin sepakat bahwa Vietnam dan Jerman mempunyai keunggulan dan struktur ekonomi yang bersifat saling bantu, dua negara sedang mempunyai lingkungan dan syarat yang kondusif untuk memperhebat kerjasama perdagangan dan investasi. Dua fihak sepakat akan menciptakan syarat yang kondusif bagi badan-badan usaha dua negara untuk memperkuat kerjasama, investasi dan bisnis, terutama di bidang-bidang yang menjadi unggulan dan kebutuhan kedua fihak. Presiden Truong Tan Sang dan Kanselir Jerman, Angela Merkel menyepakati bahwa dua negara akan terus bekerjasama erat, membawa Universitas Vietnam-Jerman menjadi basis pendidikan dan penelitian primer di Vietnam dan mencapai standar internasional.
Panorama pembicaraan
(Foto: vov.vn)
Dua pemimpin sepakat memperkuat kerjasama, saling membantu di forum-forum multilateral dan organisasi internasional. Kanselir Jerman menegaskan mendukung Vietnam memperkuat hubungan dengan Uni Eropa, diantaranya mendorong secepatnya menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Uni Eropa (EVFTA) dan mendorong Uni Eropa cepat mengakui status pasar dari Vietnam. Presiden Truong Tan Sang menegaskan bahwa Vietnam akan menjadi jembatan penghubung untuk mendorong hubungan antara ASEAN dengan Uni Eropa dan Jerman.
Tentang masalah Laut Timur, Kanselir Jerman, Angela Merkel menegaskan bahwa Jerman mendukung pendirian konsekuen yang adil dari Vietnam dan ASEAN dalam menangani masalah Laut Timur dengan langkah-langkah damai, sesuai dengan hukum internasional, Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982 dan DOC.
Juga pada sore hari itu, Presiden Truong Tan Sang melakukan temu kerja dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier.
Sehubungan dengan kesempatan ini, Presiden Truong Tan Sang beserta para pejabat tinggi dua negeri Jerman dan Vietnam menyaksikan acara penandatanganan naskah-naskah kerjasama.