Presiden Vietnam, Truong Tan Sang menerima Deputi PM Federasi Rusia

(VOVworld) – Pada Rabu sore (16 Oktober) di kota Hanoi, Presiden Vietnam, Truong Tan Sang menerima Deputi pertama Perdana Menteri (PM) Federasi Rusia, Igo Shuvalov yang sedang melakukan kunjungan kerja di Vietnam. Dalam pertemuan ini, Deputi PM Igo Shuvalov memberitahukan bahwa semua sub-komisi dari Komisi Antar-Pemerintah pada waktu lalu telah bekerjasama sangat erat dan efektif. Di atas dasar saling memahami, dua pihak akan berkoordinasi menangani semua kemacetan dalam beberapa proyek dan membentuk kelompok kerja bersama urusan tenaga kerja, imigrasi dan pembangunan infrastruktur, dll. Rusia juga memberikan perkreditan kepada proyek-proyek tentang pembangunan kompleks energi atom dan berkoordinasi menyerap sumber-sumber modal investasi pada Vietnam.

Presiden Vietnam, Truong Tan Sang menerima Deputi PM Federasi Rusia - ảnh 1
Presiden Truong Tan Sang menerima Deputi Pertama PM Rusia
(Foto: vietnamplus.vn)

Ketika memberitahukan tentang laju perundingan mengenai Perjanjian Persekutuan Bea Cukai antara tiga negara yaitu Federasi Rusia, Belarus dan Kazakstan dengan Vietnam, Deputi PM Igo Shuvalov berpendapat bahwa walaupun kerjasama ekonomi perdagangan sekarang mencapai perkembangan, tapi belum sepadan dengan potensi dan hubungan politik yang baik antara dua negara. Perundingan untuk mencapai Perjanjian persekutuan ekonomi Asia – Eropa akan menjadi dasar yang penting untuk mendorong hubungan kerjasama ekonomi antara dua negara dan dua kawasan.

Sepakat dengan pendapat ini, Presiden Truong Tan Sang menekankan: hubungan dua negara tidak menghadapi halangan, oleh karena itu harus berusaha untuk meningkatkan lebih lanjut lagi kerjasama ekonomi perdagangan. Di samping itu, harus memperluas kerjasama investasi di bidang-bidang unggulan yang dimiliki dua negara. Presiden Truong Tan Sang meminta supaya memeriksa kembali semua mekanisme, kebijakan dan perjanjian yang telah ditanda-tangani, bisa menyempurnakannya untuk menciptakan payung hukum guna mendorong kerjasama investasi bisnis antara dua negara./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain