RDR Korea meluncurkan rudal balistik pada saat opini umum memprotes sanksi-sanksi sepihak terhadap RDR Korea
(VOVworld) – Kantor Berita “Yonhap” dari Republik Korea, Jumat (18/3), memberitakan bahwa Republik Demokrasi Rakyat Korea telah meluncurkan sebuah rudal balistik ke daerah laut di sebelah Timur negara ini dan rudal tersebut telah terbang sejauh kira-kira 800 Km. Gerak gerik tersebut berlangsung hanya beberapa hari setelah Pemimpin Kim Jong Un memberikan perintah cepat melakukan percobaan-percobaan rudal dan hulu ledak nuklir. Sekarang ketegangan sedang meningkat di semenanjung Korea karena Pyong Yang terus menantang Resolusi sanksi terbaru dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), yang diesahkan pada awal bulan ini untuk membalas RDR Korea yang meluncurkan rudal dan satelit dimana dianggap Barat sebagai jubah dari satu percobaan rudal jarak jauh pada bulan lalu. Dalam satu gerak gerik yang bersangkutan, Amerika Serikat dan Republik Korea juga memberlakukan dekrit mengenakan langkah-langkah sepihak terhadap RDR Korea yang menyasar pada cabang-cabang ekonomi negara ini.
Salah satu peluncuran rudal yang dilakukan Pyong Yang
(Foto: vietbao.com)
Sementara itu, Rusia, Kamis (17/3), memprotes sanksi-sanksi sepihak yang dikenakan Amerika Serikat terhadap RDR Korea. Jurubicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova memberitahukan bahwa Rusia tidak menerima sanksi-sanksi sepihak terhadap negara manapun. Menurut ibu Zakharova, sanksi-sanksi terhadap RDR Korea harus merupakan keputusan bersama dari komunitas internasional dan diesahkan DK PBB, guna memperbaiki situasi dan mengatasi ketegangan di semenanjung Korea.
Pada hari yang sama, Tiongkok juga menyatakan memprotes sanksi baru yang dikenakan Amerika Serikat terhadap RDR Korea dan berpendapat bahwa gerak gerik yang dilakukan Washington ini bisa membuat eskalasi ketegangan di semenanjung Korea.