(VOVworld)- Kasus dimana para anggota organisasi Negara Islam Irak dan Timur Dekat (ISIL) menculik para personel Konsulat Jendral Turky dan 24 pengawal dan pembantunya pada 11 Juni di kota Mosul, propinsi Nineveh di Irak Utara sedang menimbulkan protes keras internasional.
Bentrokan di Irak.
(Foto: vov.vn)
Amerika Serikat, Iran dan Turky segera menyatakan siap membantu pemerintah Irak untuk menghadapi kaum anasir teroris. Ketika berbicara kepada kelangan pers pada Rabu (11 Juni), Juri bicara Kementerian Luar Negeri AS, Jen Psaki menegaskan bahwa Washington berkomitmen bekerja dengan Pemerintah Irak untuk mengeluarkan cara pendekatan yang tunggal dalam perang terhadap ISIL dan AS juga sedang mempertimbangkan bantuan tambahan kepada Irak.
Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Turky, Ahmet Davutoglu mengeluarkan pernyataan bahwa negara ini akan melakukan balasan kalau kaum pembangkang melakukan tindakan yang merugikan nasib para warga negara ini.
Sekretaris Jendral perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan keras mengecam situasi peningkatan kekerasan yang dilakukan kaum teroris di Irak, bersamaan itu mendesak komunitas internasional supaya: “memanifestasikan solidaritas ” dengan negara Timur Tengah yang sedang harus menghadapi satu tantangan keamanan yang serius ini./.