Republik Korea dan Tiongkok mengadakan dialog strategis bilateral yang ke-7
(VOVworld) - Republik Korea dan Tiongkok, hari Selasa (16/2), mengadakan dialog strategis bilateral yang ke-7 dengan dihadiri oleh Deputi Pertama Menteri Luar Negeri (Menluj) Republik Korea, Lim Sung-nam dan Deputi Harian Menlu Tiongkok, Zhang Ye-sui Aksentuasi dalam dialog ini ialah situasi keamanan di semenanjung Korea setelah Pyong Yang melakukan percobaan misil nuklir kali ke-4 dan peluncuran satelit dan kemungkinan menggelarkan sistim pertahanan misil jarak tinggi tahap terakhir (THAAD) dari Amerika Serikat di wilayah Republik Korea pada waktu mendatang. Ketika berbicara di depan kalangan pers, setelah dialog tersebut, Zhang Ye-sui menegaskan pendirian Tiongkok ialah memprotes penggelaran THAAD di wilayah Republik Korea bersamaan itu mengatakan bahwa semua pihak yang bersangkutan perlu bertindak secara hati-hati dalam masalah ini.
Deputi Pertama Menluj Republik Korea, Lim Sung-nam(kanan) dan Deputi Harian Menlu Tiongkok, Zhang Ye-sui
(Foto: AFP/Kantor Berita Vietnam)
Sementara itu, Lim Sung-nam memberitahukan: Pihak Republik Korea telah memberikan penjelasan tententag pendirian-nya ialah penggelaran THAAD hanya bersifat defensif dalam menghadapi ancaman nuklir dan misil Republik Demokrasi Rakyat (RDR) Korea.
Tentang masalah nuklir dan misil RDR Korea, Zhang Ye-sui menegaskan lagi tiga prinsip Tiongkok ialah denuklirisasi semenanjung Korea, mempertahankan perdamaian dan keamanan di semenanjung Korea dan memecahkan masalah-masalah melalui perundingan.
Pada pihaknya, Lim Sung-nam memberitahukan: Dua pihak telah sepakat tentang perlunya mengesahkan secara cepat satu Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang pengenaan sanksi secara lebih kuat dan efektif terhadap RDR Korea.