(VOVworld) – Pada Jumat (29 Maret), Presiden Republik Siprus, Nicos Anastasiades menyatakan bahwa negara ini akan tetap berada di zone mata uang bersama Eropa (Eurozone) tanpa memperdulikan syarat-syarat ketat yang harus dilaksanakan Nicosia sebagai pengganti paket bantuan dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional.
Presiden Republik Siprus, Nicos Anastasiades
(Foto: guardian.co.uk)
Ketika berbicara pada satu konferensi tentang pegawai negeri di ibukota Nicosia, Presiden Anastasiades mengakui bahwa paket bantuan sebanyak Euro10 miliar (sama dengan kira-kira USD 13 miliar) dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional telah membantu negara pulau di Laut Tengah ini lepas dari bahaya gagal bayar utang publik. Bersamaan itu, dia juga menegaskan bahwa Republik Siprus tidak akan keluar dari Eurozone, tidak akan melangkah memasuki percobaan-percobaan berpetualang yang bisa mengancam masa depan Tanah Air./.