(VOVworld) – Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov, pada Senin (17 Agustus) mengimbau kepada para fihak peserta bentrokan di Ukraina Timur supaya melaksanakan secara serius butir-butir dalam permufakatan gencatan senjata Minsk yang telah dicapai pada Februari lalu di Belarus, bersamaan itu meminta kepada kelompok “Kuartet Normandy” (yaitu Rusia, Ukraina, Perancis dan Jerman) supaya berupaya mengurangi eskalasi ketegangan di kawasan yang mengalami instabilitas ini.

Menlu Sergei Lavrov menekankan bahwa situasi bentrokan antara tentara Pemerintah Ukraina dan pasukan penuntut kemerdekaan di Ukraina Timur sedang menjadi buruk, menuntut kepada para fihak yang bersangkutan supaya menaati semua komitmen yang telah dicapai dan “Kuartet Normandy” memanifestasikan peranan yang lebih besar untuk menurunkan ketegangan. Dia juga mengulangi lagi imbauan kepada negara-negara Barat supya memberikan tekanan terhadap Pemerintah  Pusat Kiev untuk cepat mengadakan dialog dengan pasukan penuntut kemerdekaan di kawasan Donbass.

Para pemantau dari Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) di Ukraina Timur juga mengkonfirmasikan bahwa kekerasan meningkat, serangan-serangan dengan menggunakan senjata berat terjadi bertubi-tubi, melanggar secara serius butir-butir dalam permufakatan Minsk. Hanya dalam waktu 24 jam ini, pasukan penuntut kemerdekaan memberitahukan bahwa ada sedikit-dikitnya 10 orang yang telah tewas, sedangkan tentara Ukraina memberitahukan bahwa dua serdadu dan 3 warga sipil juga telah tewas dalam beberapa bentrokan baru.