(VOVWORLD) - Ketika menyampaikan pidato di sidang Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Senin (26 Februari), di Jenewa, Swiss, Sekertaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres memperingatkan bahwa operasi militer dengan skala komprehensif terhadap Kota Rafah akan menghentikan bantuan kemanusiaan bagi Jalur Gaza, sementara itu program-program bantuan kemanusiaan “sepenuhnya tidak cukup” untuk warga di sana.
Dia sekali lagi mengimbau semua pihak supaya melakukan gencatan senjata kemanusiaan dan membebaskan semua sandera “secar segera dan tanpa syarat”.
Sementara itu, Organisasi Pemantauan HAM (HRW), pada hari yang sama menyatakan bahwa Israel tidak menaati vonis Mahkamah Internasional (IJC) pada tgl 26 Januari lalu, di antaranya meminta supaya giat memberikan bantuan kepada warga di Jalur Gaza. Menurut HRW, Israel telah tidak menciptakan syarat yang kondusif bagi pengangkutan bahan bakar serta mencegah bantuan ke kawasan yang terkena dampak serius di Jalur Gaza Utara.
Juga pada Senin (26 Februari), Liga Arab (AL) dan Turki telah mendesak para hakim ICJ supaya menganggap pendudukan Israel terhadap wilayah-wilayah Palestina adalah ilegal.