Tingkok meningkatkan tindakan salah “yang belum pernah ada” di Laut Timur
(VOVWORLD) - Tiongkok sedang menyalahgunakan wabah Covid-19 untuk memperhebat serangkaian tindakan salah di tingkat “yang belum pernah ada” di Laut Timur. Demikian penilaian yang dikeluarkan Sumathy Permal, Direktur Pusat Penelitian Pelayaran Selat Malaka, Malaysia di depan lokakarya online tentang masalah Laut Timur dengan tema: “Melewati kawasan-kawasan laut yang sengketa” pada tanggal 15/5 ini.
Tiongkok terus-menerus melakukan tindakan-tindakan provokatif di Laut Timur (Foto: VOV) |
Menurut pakar perempuan orang Malaysia ini, dari awal tahun 2020, Laut Timur telah menjadi “titik panas” ketika menyaksikan tindakan-tindakan provokatif dan agresif yang dilakukan Tiongkok terhadap negara-negara di kawasan. Tiongkok juga menyalahgunakan situasi wabah Covid-19 yang berkembang rumit di berbagai negara di kawasan untuk terus melakukan tindakan-tindakan yang mengakibatkan eslakasi ketegangan, sehingga komunitas internasional merasa sangat khawatir, yang tipikalnya ialah kasus kapal polisi laut Tiongkok menenggelamkan kapal penangkap ikan Vietnam QNg 90617 dengan 8 nelayan di kapal ini pada tanggal 2/4 lalu.
Semua tindakan tersebut bersama dengan perihal Tiongkok selama bertahun-tahun ini terus-menerus merenovasi dangkalan-dangkalan di Laut Timur dan membangun proyek-proyek bangunan secara ilegal di sana, bersamaan itu dengan congkak menyatakan pembentukan apa yang disebut "Distrik Nansha" dan "Distrik Xisha" di kawasan laut termasuk kedaulatan Vietnam dianggap sebagai perhitungan Tiongkok untuk merealisasikan ambisinya guna menduduki sendiri Laut Timur melalui strategi Laut Hijau 2020.
Dia menganggap bahwa usaha mempercepat proses perundingan untuk mengesahkan COC pada waktu mendatang adalah sangat penting. Namun, hasil perundingan bisa akan sangat berbeda dengan sebelumnya.