Tiongkok memberitakan peta dinasti Qing yang tak ada kepulauan Hoang Sa

(VOVworld) – Opini umum Tiongkok belakangan ini sangat memperhatikan diumumkannya oleh Vietnam peta kuno yang membuktikan bahwa kedaulatan Vietnam terhadap kepulauan Hoang Sa (Paracel). Semua kantor pemberitaan besar Tiongkok seperti Sina, Ifeng dan Stockstar memuat berita tentang Vietnam menemukan peta masa dinasti Qing Tiongkok yang membuktikan bahwa kepulauan Hoang Sa dan kepulauan Truong Sa (Spratly) adalah wilayah Vietnam.

Tiongkok memberitakan peta dinasti Qing yang tak ada kepulauan Hoang Sa - ảnh 1
Doktor Mai Ngoc Hong menyerahkan peta kuno tersebut
(Foto: rfa.org)

Banyak koran yang lain di Tiongkok telah memuat informasi tersebut. Acara warta berita dari Televisi Ifeng menayangkan langsung acara penyampaian peta kuno “Hoang Trieu truc tinh dia du toan do” (Peta geografi lengkap Tanah Air) yang diterbitkan oleh dinasti Qing, Tiongkok pada tahun 1904 yang baru-baru ini disampaikan Doktor Mai Ngoc Hong kepada Museum Sejarah Nasional Vietnam. Televisi ini mengutip kata-kata Doktor Mai Ngoc Hong, Direktur Pusat Penelitian dan Penerapan Pengkajian Marga Vietnam, Mantan Seksi Dokumen Perpustakaan dari Institut Han Nom, tentang nilai sejarah dan isi yang tak terbantahkan dari peta yang dibuat Tiongkok sendiri. Koran Stockstar dan portal militer Sina memperkenalkan secara terinci ukuran, asal usul peta ini dan menjelaskan bahwa peta tersebut menetapkan pulau Hainan adalah bagian paling selatan dari wilayah Tiongkok, yang artinya ialah semua kepulauan di Laut Timur seperti Hoang Sa dan Truong Sa berada di luar wilayah Tiongkok.

Koran ini juga menjelaskan secara lengkap semua penelitian dan analisis dari Doktor Mai Ngoc Hong dan sejarawan Duong Trung Quoc yang sepakat bahwa peta tersebut “punya faktor baru di segi hukum”. Peta ini digambar oleh Tiongkok menurut cara modern dari Barat, berbeda dengan pembuatan peta sebelumnya, mencatat secara jelas koordinat, sesuai dengan bahasa pemetaan dewasa ini. Khususnya Stockstar menggunakan nama sebutan dengan cara Vietnam yaitu Hoang Sa dan Truong Sa, sementara itu media massa Tiongkok jarang sekali mengumumkan cara sebut lain selain nama yang ditetapkan negara ini sendiri.

Tiongkok memberitakan peta dinasti Qing yang tak ada kepulauan Hoang Sa - ảnh 2
Media massa Tiongkok memberitakan tentang peta kuno tersebut
(Foto: nld.com.vn)

Hanya dalam waktu dua hari informasi tentang peta tersebut diumumkan, semua video Ifeng dan Sina tentang tema ini yang dimuat di internet telah menyerap perhatian dadri kira-kira setengah juta pemirsa, sedangkan berita yang ditayangkan di televisi dan portal-portal berita yang lain bahkan menyerap perhatian lebih banyak pemirsa lagi. Ini merupakan peristiwa yang patut diperhatikan pada latar belakang situasi sengketa di Laut Timur antara Tiongkok dengan negara-negara tetangganya semakin menjadi panas. Tiongkok telah mengeluarkan deklarasi-deklarasi tentang kedaulatan terhadap daerah tumpang-tindih dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam di Laut Timur dan dengan Jepang di Laut Hoatung.

Pada saat sejumlah penduduk Tiongkok selalu percaya bahwa kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa adalah milik mereka, di lain pihak sebagian media massa negara ini juga telah memuat banyak pendapat yang bertentangan, seperti informasi tentang peta dinasti Qing pada tahun 1904 ini, atau pandangan tidak mengakui “Garis Lidah Sapi” seperti sarjana Xue Litai. Menurut para analis, media massa Tiongkok memuat informasi tentang peta dinasti Qingg tanpa kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa mungkin bisa mengubah cara memandang dari mayoritas penduduk Tiongkok, orang-orang yang selama ini masih terpukau oleh penalaran yang tak berdasar tentang apa yang dinamakan sebagai “Garis Lidah Sapi” di Laut Timur./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain