Dalam artikelnya, Sekjen, Presiden To Lam menekankan bahwa transformasi digital bukan sekadar merupakan penerapan teknologi digital pada aktivitas sosial-ekonomi saja, tetapi juga proses penerapan metode produksi baru yang maju dan modern – “metode produksi digital”. Proses transformasi digital perlu dilaksanakan secara komprehensif, sinkron, baik mengembangkan kekuatan pasukan produksi modern maupun sesuai dengan kondisi konkret Vietnam pada zaman baru. Di atas dasar itu, Sekjen, Presiden To Lam menunjukkan beberapa tugas titik berat.

Sekjen, Presiden To Lam (Foto: dangcongsan.vn)

Pertama, menyempurnakan institusi dan sistem perundang-undangan, fokus membangun koridor hukum untuk perekonomian digital, menciptakan fondasi bagi Vietnam untuk menguasai peluang dari Revolusi industri ke-4.

Kedua, mengembangkan secara maksimal semua sumber daya, masyarakat, menyerap secara kuat sumber modal dalam dan luar negeri untuk mengembangkan sains-teknologi dan inovasi kreatif.

Ketiga, mereformasikan dan membangun aparat negara yang elit, berdaya guna, berhasil guna, menjamin kesepakatan dalam pengelolaan negara dan mengembangkan keinisiatifan dan kekreatifan daerah-daerah. Targetnya sampai tahun 2030, Vietnam akan berada dalam kelompok 50 negara papan atas di dunia dan menduduki posisi ke-3 dalam ASEAN tentang E-gorvenment dan ekonomi digital.

Keempat, mendorong penerapan teknologi digital di semua instansi dan bidang, menciptakan pola-pola bisnis baru.

Ketika menyimpulkan artikel tersebut, Sekjen, Presiden To Lam percaya bahwa Vietnam pasti akan menyukseskan Revolusi transformasi digital, menciptakan terobosan dalam pengembangan kekuatan produksi dan penyempurnaan hubungan produksi, membawa Tanah Air menggeliat diri pada era baru.