(VOVworld) – Ketika menerima Menteri Luar Negeri (Menlu) Filipina, Albert F. del Rosaria pada Rabu sore (2 Juli), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung berpendapat bahwa dengan semua hasil kerjasama yang sudah dicapai antara dua negara pada waktu lalu, dua pihak perlu berusaha lebih giat lagi untuk membawa hubungan dua negara ke satu ketinggian baru, menuju ke hubungan kemitraan strategis.
PM Nguyen Tan Dung menerima Menlu Filipina
(Foto: baodientu.chinhphu.vn)
Setuju dengan penilaian Menlu Alber F. del Rosario tentang situasi di Laut Timur yang semakin hari semakin memburuk karena Tiongkok tidak memperdulikan hukum internasional dan menempatkan secara tidak sah anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam, PM Nguyen Tan Dung berpendapat bahwa negara-negara yang punya kedaulatan di Laut Timur, serta negara-negara ASEAN harus berjuang mencegah tindakan Tiongkok, termasuk membawa kasus ini ke badan-badan yurisdiksi internasional; mengimbau kepada komunitas internasional supaya mencela dan memprotes Tiongkok, menuntut kepada Tiongkok segera menghentikan semua tindakan provokatif yang melanggar hukum internasional, melanggar Deklarasi tentang perilaku para pihak di Laut Timur (DOC), menuntut kepada Tiongkok supaya menaati secara serius DOC untuk menuju ke penanda-tanganan Kode Etik di Laut Timur (COC).
Sebelumnya, dalam pembicaraan antara Deputi PM, Menlu Vietnam, Pham Binh Minh dan Menlu Filipina, Alber F. del Rosario, dua pihak menegaskan terus berkoordinasi dan berusaha bersama dengan negara-negara ASEAN mensukseskan pembangunan Komunitas ASEAN, menjunjung tinggi solidaritas dan mengembangkan peranan sentral ASEAN dalam kerjasama regional. ASEAN perlu memanifestasikan suara satu dan tanggung jawab dalam menghadapi masalah-masalah penting di kawasan, diantaranya ada masalah Laut Timur./.