(VOVWORLD) - Dalam konferensi pers periodik yang diadakan pada Kamis sore (3/12), di Kota Hanoi, juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Vietnam, Le Thi Thu Hang menegaskan politik konsekuen Vietnam terhadap kedua kepulauan Truong Sa (Spratly) dan Hoang Sa (Paracel), bersamaan itu mengutuk tindakan- tindakan pelanggaran terhadap kedaulatan Vietnam di perairan ini.
Jubir Kemenlu Vietnam, Le Thi Thu Hang (Foto: baoquocte.vn) |
Ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan wartawan terkait dengan Taiwan (Tiongkok) yang mengadakan latihan perang dengan menembak peluru sungguhan di kawasan pulau Ba Binh, di bawah kepulauan Truong Sa, wilayah Vietnam, Jubir Kemenlu Le Thi Thu Hang menunjukkan:
“Seperti yang berulang kali telah ditegaskan bahwa latihan perang yang dilakukan Taiwan dengan menembak peluru sungguhan di perairan sekitar pulau Ba Binh, di kepulauan Truong Sa, Vietnam telah melanggar secara serius kedaulatan wilayah Vietnam terhadap kepulauan ini, mengancam perdamaian, stabilitas, keselamatan, dan keamanan maritim, menimbulkan ketegangan dan lebih merumitkan situasi di Laut Timur. Vietnam dengan tegas memprotes dan meminta Taiwan untuk tidak melakukan latihan perang tersebut secara ilegal serta melakukan ulang pelanggaran di masa depan”.
Jubir Kemlu Vietnam, Le Thi Thu Hang juga memprotes klaim Provinsi Hainan, Tiongkok yang akan mengadakan kembali kegiatan-kegiatan wisata di dua Kepulauan Hoang San dan Truong Sa – wilayah Vietnam, menganggap ini sebagai tindakan yang melanggar kedaulatan, dan hak berdaulat Vietnam.
Yang terkait dengan wabah Covid-19, Jubir Le Thi Thu Hang menegaskan: Meskipun mengalami perubahan baru di dalam negeri karena wabah Covid-19, tapi Vietnam tetap selalu memperhatikan pemulangan warga negara Vietnam di luar negeri kembali ke Tanah Air agar tidak ada siapa pun tertinggal, bersamaan itu, berupaya sekuat tenaga agar warga bisa mendekati vaksin pencegah Covid-19.