(VOVworld) – Pada jumpa pers periodik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Vietnam yang diadakan pada Kamis sore (2/6) di kota Hanoi, ketika diinterviu wartawan tentang pandangan Vietnam terhadap keputusan-keputusan mendatang dari Mahkamah Arbitrase Internasional dalam gugatan yang dilakukan Filipina terhadap “garis lidah sapi” yang dikeluarkan secara sepihak oleh Tiongkok di Laut Timur, Jurubicara Kemlu Vietnam, Le Hai Binh, menekankan: “Sebagai negara yang bersangkutan langsung dengan sengketa-sengketa di Laut Timur, pendirian Vietnam yang konsekwen ialah mendukung penanganan sengketa-sengketa di Laut Timur dengan langkah damai, sesuai dengan hukum internasional, diantaranya ada Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982. Kami berharap supaya Mahkamah Arbitrase Internasional mengeluarkan keputusan yang adil dan obyektif, sesuai dengan hukum internasional, diantaranya ada Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982 serta meminta kepada semua pihak peserta supaya menghormati kewajiban hukum internasional yang ditentukan dalam konvensi yang penting ini”.

Jurubicara Le Hai Binh memberitahukan bahwa Vietnam juga menyambut Pernyataan dari Konferensi Tingkat Tinggi Negara-Negara Industri Maju (G-7) tentang komitmen-komitmen menjamin keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim, penerbangan, keamanan laut dan menghormati hukum internasional. Vietnam meminta kepada para pihak supaya terus memberikan banyak sumbangan untuk menjaga perdamaian, kestabilan, mensupremasikan hukum di semua wilayah laut dan samudera.

Juga pada jumpa pers ini, Jurubicara Le Hai Binh memberitahukan bahwa pertemuan ke-12 pejabat senior ASEAN – Tiongkok tentang pelaksanaan Deklarasi tentang cara berperilaku dari para pihak yang bersangkutan di Laut Timur (DOC) akan diadakan pada 9/62016 di kota Ha Long (Vietnam Utara). Sebelumnya, pada 8/6 akan diadakan pertemuan tingkat khusus ke-17 dari kelompok kerja bersama ASEAN – Tiongkok tentang pelaksanaan DOC dan konsultasi tentang Kode Etik di Laut Timur (COC). Ini merupakan mekanisme perbahasan permanen untuk mendorong pelaksaaan DOC dan menyusun COC.