(VOVWORLD) - Forum yang terbuka dengan tema: “ASEAn 4.0 untuk semua” telah dibuka pada Selasa pagi (11 September) di Kota Ha Noi.
Panorama forum tersebut. (Foto: Lam Khanh/Kantor Berita Viet Nam) |
Ketika berbicara di depan forum ini, Profesor Klaus Schwab menekankan: Revolusi Industri generasi keempat menciptakan perbedaan ketika meningkatkan tarap teknologi secara lebih komprehensif, mengubah kuat pola-pola bisnis, persaingan badan-badan usaha di seluruh dunia, perekonomian-perekonomian dan masyarakat-masyarakat. Hal ini menuntut kepada semua negara supaya beradaptasi secara tepat waktu. Dia memberitahukan: “Pada masa depan, semua negara yang mencapai sukes adalah negara-negara yang bisa menguasai peluang dan keunggulan yang diberikan oleh Revolusi Indutri generasi keempat. Supaya siap beradaptasi ini, prasyarat-nya ialah perlu memahami secara tepat makna penting dari Revolusi Industri generasi keempat, mengerahkan semua sumber daya untuk mempersiapkan sebaik-baiknya untujk menguasasi peluang-peluang. Di samping itu, negara-negara perlu membuat kebijakan-kebijakan yang perlu, memacu semangat komunitas wirausaha di kalangan masyarakat, terbuka terhadap perubahan-perubahan”.
Ketika menegaskan pandangan Viet Nam, menganggap penetapan peluang dan tantangan pada latar belakang Revolusi Industri generasi keempat sebagai jalan yang cepat dan efektif untuk bisa menciptakan langkah perkembangan yang bersifat terobosan, memperpendek kesenjangan tentang tarap perkembangan terbanding dengan negara-negara di dunia, Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Viet Nam, Chu Ngoc Anh menekankan: “Pada waktu lalu, Pemerintah Viet Nam telah menetapkan badan-badan usaha, di antaranya ada badan usaha start up yang inovatif dan kreatif, merupakan obyek sentraldari perekonomian, sains dan pembaruan kreatif merupakan daya dorong guna mengabdii pertumbuhan ekonomi dan perkembangan yang berkesinambungan, bersamaan itu juga berinisiatif memperkuat kemampuan mendekati Revolusi Industri generasi keempat. Sampai sekarang, Viet Nam telah pada pokoknya membentuk dan mengembangkan ekologi start-up yang inovatif dan kreatif nasional cukup sempurna, pada permulaannya menyerap beberapa sumber daya perkembangan dalam negeri dan luar negeri”.
Pada forum ini, para ilmuwan, pakar teknologi, badan usaha start-up, para pemuda dan mahasiswa telah berfokus berbahas tentang ide-ide dan gagasan-gagasan untuk mendorong kerjasama antara negara-negara ASEAN dan mitra-mitra global untuk membawa kawasan Asia Tenggara benar-benar menjadi pusat start-up yang inovatif dan kreatif, berinisiatif membina, menguasasi dan memanfaatkan secara efektif prestasi-prestasi dari Revolusi Industri generasi keempat.