Badan Usaha Vietnam Menangkap Peluang dari Pandemi Covid-19

(VOVWORLD) - Tahun 2020 merupakan satu tahun yang sulit terhadap semua badan usaha karena dampak wabah Covid-19. Wabah ini telah menyebabkan banyak badan usaha dengan susah payah mengatasi kesulitan untuk bisa terus berdiri teguh di pasar. Meski begitu, tahun 2020 merupakan satu tahun yang menunjukkan upaya badan-badan usaha Vietnam dalam proses perkembangan dan integrasi. Hal ini juga merupakan satu sebab penting bagi Vietnam untuk mencapai pertumbuhan plus pada saat perekonomian global sedang tenggelam dalam resesi. 
Badan Usaha Vietnam Menangkap Peluang dari Pandemi Covid-19 - ảnh 1Pariwisata menjadi suram karena Covid-19 (Foto: nhandan.com.vn)


Pada tahun 2020, karena dampak pandemi Covid-19, pariwisata Vietnam menderita kerugian paling parah di antara cabang-cabang ekonomi. Menurut statistik Asosiasi Pariwisata Vietnam, pada tahun lalu, omset cabang pariwisata merosot sekitar 23 miliar USD, jumlah wisatawan mancanegara hanya mencapai lebih dari 3 juta orang (merosot 80 persen), jumlah wisatawan domestik mencapai kira-kira 50 juta orang (merosot 50 persen). Tentang tenaga kerja, sekitar 90 persen pekerja berhenti bekerja atau sementara berhenti bekerja. Di samping itu, sekitar 60 persen badan usaha di cabang ini menghentikan aktivitas, banyak hotel harus tutup.

Dalam menghadapi kesulitan tersebut, banyak badan usaha wisata harus”banting stir”, fokus pada pengembangan wisata domestik, dan melaksanakan “target ganda” yaitu menjamin keselamatan jiwa dan kesehatan warga, sekaligus mempertahankan produksi dan bisnis. Wakil Ketua Asosiasi Pariwisata Provinsi Lao Cai mengatakan:

“Pasar domestik dan wisatawan domestik membuat kami berubah dan lebih kreatif dalam produk-produk wisata. Pada waktu lalu, ketika jumlah wisatawan merosot, kami menganggapnya sebagai momen diam yang bernilai untuk melakukan introspeksi, menyatukan badan-badan usaha anggota asosiasi mengatasi kesulitan ini”.

Tidak hanya cabang pariwisata, badan usaha ekspor juga mengalami sangat banyak kesulitan ketika banyak negara menutup perbatasan, pesanan dan arus uang terputus sehingga badan usaha tidak bisa berkembang. Yang terkena dampak terparah ialah badan usaha tekstil dan produk tekstil. Karena perkembangan wabah Covid-19 yang kompleks, total nilai impor tekstil dan produk tekstil di dunia pada tahun 2020 hanya mencapai kira-kira 600-640 miliar USD, merosot 15-20 persen dibandingkan dengan tahun 2019. Than Duc Viet, Direktur Utama Perusahaan May 10 mengatakan bahwa untuk menghadapi dampak negatif akibat wabah Covid-19, badan usaha ini sudah dan sedang mengubah proses produksi dan produk, mendorong perubahan struktur barang tradisional ke barang yang punya kemampuan adaptatif, bersamaan itu mengeluarkan solusi-solusi untuk terus berdiri teguh dan berkembang, memperluas pangsa pasar barang dalam negeri serta ekspor.

Badan Usaha Vietnam Menangkap Peluang dari Pandemi Covid-19 - ảnh 2Banyak badan usaha wisata harus”banting stir" sesuai dengan situasi baru (Foto: VOV)

Di pasar hasil pertanian, Nguyen Thi Bao Hien, Presiden Dewan Komisaris merangkap Direktur Jenderal Grup Hien Le mengatakan bahwa pada tahun 2021, badan usaha ini akan membangun lagi pabrik baru, memperluas aktvitas produksi dan bisnis serta ekspor barang ke pasar berbagai negara yang lain.

“Pada tahun 2021, badan usaha kami meneliti pembangunan pabrik baru dengan kapasitas 7 kali lipat lebih dari pabrik sekarang, di samping itu menyerap lebih banyak sumber daya untuk cabang pertanian. Diharapkan sampai dengan tahun 2022, kami akan memiliki pabrik baru dan produk baru”.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Vietnam, Vu Tien Loc menilai bahwa tahun 2020 merupakan satu tahun yang penuh dengan kesulitan, tetapi juga merupakan satu tahun di mana komunitas badan usaha menyadari secara lebih jelas tuntutan tentang penguatan ketahanan dan orientasi pembangunan yang berkelanjutan. Kalau memenuhi tuntutan tersebut, badan usaha bisa berdiri teguh dengan cukup baik, bahkan bisa berkembang di tengah pandemi.

“Hal yang paling penting yang diinginkan komunitas badan usaha ialah Pemerintah melakukan upaya global untuk mencegah wabah pada tahun 2021. Hal ini sangat penting bagi badan usaha dalam mengarahkan aktivitas bisnisnya pada tahun 2021 dan tahun-tahun berikutnya. Agar badan usaha berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan, dibutuhkan satu ekosistem yang sesuai, satu sistem kebijakan Pemerintah yang stabil, transparan, dan menciptakan syarat yang kondusif bagi badan usaha”.

Pada latar belakang baru, untuk berdiri teguh pada tahun 2021 dan tahun-tahun berikutnya, badan usaha harus membarui diri sendiri dan meningkatkan kualitas barang. Bersamaan itu, transformasi digital dan kreativitas dalam pola bisnis juga menjadi satu kecenderungan pada masa depan. Di samping itu, badan-badan usaha perlu melakukan investasi pada teknologi untuk menciptakan terobosan dalam pengembangan, bersamaan itu memiliki rantai pasokannya sendiri. Selain itu, sumber daya manusia Vietnam perlu ditingkatkan, hal itu merupakan masalah yang perlu dipecahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar./.

Komentar

Yang lain