Desa-desa kerajinan Vietnam menghadapi ambang pintu integrasi

(VOVworld) – Vietnam merupakan negara yang mempunyai banyak desa kerajinan tradisional. Selama beberapa tahun ini, ekonomi desa kerajinan telah memberikan sumbangan yang berarti kepada perekonomian Tanah Air. Dalam kecendrungan integrasi semakin menjadi efektif dan intensif seperti sekarang, ekonomi desa kerajinan Vietnam sedang menghadapi banyak kesempatan perkembangan yang baru, tapi juga menghadapi tidak sedikit tantangan.



Desa-desa kerajinan Vietnam menghadapi ambang pintu integrasi - ảnh 1
Desa keramik Bat Trang
(Foto ilustrasi : baomoi.com)

Sekarang di seluruh negeri ada lebih dari 2790 desa kerajinan, menyerap lebih dari 11 juta pekerja, yang memproduksi kira-kira 200 jenis produk kerajinan tangan yang berbeda-beda. Diantaranya ada banyak produk kerajinan tangan di berbagai desa kerajinan yang terkenal seperti : sutra desa Van Phuc, keramik Bat Trang, hasil tenun ikat Co Tu, barang-barang kayu Dong Ky dan lain-lain. Dalam kecendrungan integrasi, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin tinggi, banyak desa kerajinan di dalam negeri sedang mengalami tidak sedikit kesulitan. Tran Manh Cuong, Direktur Perusahaan Persero Investasi dan Pengembangan Bac Viet di desa kerajinan keramik Bat Trang, Hanoi mengatakan :

“Barang-barang kerajinan tangan dan artistik Vietnam pada waktu mendatang ketika ikut pada proses integrasi akan dan ekspor ke negara yang lain akan menjadi lebih mudah. Akan tetapi, tantangan besar yang dihadapi badan-badan usaha yalah sejak dahulu sampai sekarang, badan-badan usaha tidak banyak bersaing, pada saat, sekarang banyak mitra dari negara di kawasan seperti Filipina, Malaysia dan lain lain sangat berkembang tentang cabang kerajinan tangan dan artistik”.

Artisan Huynh Minh Khoa, majikan basis produksi batu Non Nuoc Kim Son, kota Da Nang, Vietnam Tengah menunjukkan bahwa Vietnam menghasilkan banyak produk kerajinan tangan yang unik dan sudah berusia ratusan tahun, tapi sekarang tetap belum bisa membina brand di galanggang internasional. Dia mengatakan :

“Untuk berintegrasi, kami sedang melakukan investasi untuk mendidik  para pengrajin trampil dan lama untuk menyempurnakan lebih lanjut lagi semua barang untuk mengembangkan desa kerajinan di Ngu Hanh Son. Selain itu, pimpinan kota Da Nang mengumpulkan semua desa kerajinan ke satu lokasi. Dulu, kami memproduksi besar-besaran, di basis sendiri-sendiri. Sedangkan sekarang, kami kumpulkan di satu tempat produksi untuk menciptakan keunggulan untuk berintegrasi dan berkembang.”

Sampai akhir tahun 2015, Komunitas Ekonomi ASEAN dibentuk dan banyak Perjanjian Perdagangan akan ditandatangani, maka ada jenis taris yang akan hanya tinggal 5-0%. Dengan demikian, barang di Vietnam akan menghadapi persaingan sengit dengan negara-negara yang lain. Cao Si Kiem, Ketua Asosiasi Badan Usaha kecil dan menengah Vietnam menyatakan :

“Kalau desa kerajinan eksis dan berkembang, kita harus mengubah ketentuan hukum, institusi-institusi untuk merangsang produksi banyak barang yang berkualitas tinggi, ongkosnya rendah dan sesuai dengan selera para konsumen di dalam dan luar negeri. Memperhebat memberi perlengkapan sains teknologi yang modern, mendidik sumber daya manusia yang berkualitas tinggi untuk memproduksi banyak barang yang kompetitif. Bersamaan itu, harus melakukan koordinasi yang serasi antara badan-badan usaha di semua bidang”.

Integrasi merupakan satu langkah perkembangan yang penting untuk menciptakan kesempatan bagi desa-desa kerajinan Vietnam supaya meningkatkan daya saing dan berkembang secara berkesinambungan. Semua badan dan instansi perlu memperkuat pemberian informasi tentang integrasi kepada badan usaha pada umumnya dan desa-desa kerajinan pada khususnya. Ditambah lagi, badan usaha juga harus dengan aktif dan berinisiatif mendekati informasi untuk tepat waktu menyesuaikan aktivitas produksi dan bisnisnya sesuai dengan pasar.

Komentar

Yang lain