(VOVworld) – Ikan tuna samudera merupakan salah satu diantara produk ekspor yang prospektif dari Vietnam dan mendapat penilaian tinggi dari para pelanggan tentang kualitasnya. Akan tetapi, penangkapan ikan tuna dari kaum nelayan sekarang pada pokoknya berdasarkan pada pengalaman, belum mendapat investasi tentang perkokas dan peralatan. Dalam upaya memulihkan ekonomi kelautan yang merupakan keunggulan daerah Vietnam tengah, para nelayan dari propinsi-propinsi Binh Dinh, Phu Yen, Khanh Hoa sedang mengorganisasi produksi, menerapkan teknologi penangkapan dari Jepang, membuka arah pengembangan ekspor ikan tuna samudera.
Kejuruan penangkapan ikan tuna samudera di Vietnam
(Foto : vneconomy.com)
Sekarang di seluruh negeri ada kira-kira 3.600 kapal penangkapan ikan tuna, pada pokoknya ada di 3 propinsi Binh Dinh, Phu Yen dan Khanh Hoa. Pada beberapa tahun ini, hasil produksi penangkapan jenis ikan ini sangat stabil, mencapai kira-kira 16.000 ton per tahun, nilai ekspor ikan tuna mencapai kira-kira 600 juta dolar Amerika Serikat pada tahun yang lalu. Sekarang, ikan tuna samudera Vietnam telah diekspor ke 100 negara dan teritorial, yang pada pokobknya yalah Uni Eropa, Amerika Serikat...Setiap tahun, Jepang mengkonsumsikan kira-kira 600 000 ton ikan tuna. Ini adalah kesempatan baik bagi ikan tuna Vietnam untuk memasuki pasar besar. Nelayan Pham Van Hong di kota Tuy Hoa, Propinsi Phu Yen mengatakan: “Dalam perjalanan ke laut yang baru lalu, khusus nelayan propinsi Phu Yen mencapai 100%. Ada yang bisa mendapai 100 juta dong Vietnam dalam perjalanan ke laut ini. Saya memancing 38 ekor ikan, jumlah totalnya 1,9 ton, mendapat hasil bersih 80 juta dong Vietnam. Dalam perjalanan berikutnya, saya akan mencoba melakukan pembekuan ikan menurut pola Jepang supaya kualitas ikannya lebih tinggi.”
Penangkapan ikan menurut teknologi Jepang sedang dilakukan kaum nelayan propinsi-propinsi daerah pantai Vietnam Tengah belakangan ini. Dalam perjalanan menggeliat ke laut dan merapati laut, kaum nelayan mendapat bantuan dari pemerintah, badan usaha daerah dan mitra Jepang dalam merakit peralatan yang modern guna memancing ikan tuna. Program kerjasama antara propinsi Binh Dinh dan mitranya Perusahaan Kato Office- Jepang pada awalnya memberikan indikasi yang menggebirakan, membuka jalan kepada ekspor ikan tuna samudera Vietnam masuk ke pasar Jepang. Cao Thi Kim Lan, Direktur Perusahaan Persero Hasil Perikanan Binh Dinh (Bidifsco) menyatakan:“Propinsi Binh Dinh telah memberikan bimbingan kepada badan usaha dan kabupaten Hoai Nhon supaya melakukan re-edukasi secara sistimatik dan profesional, teori sekaligus praktek, memeriksa kembali teknologi Jepang, memperbaiki dan menyempurnakan peralatan di kapal agar sesuai dengan syarat perikanan Binh Dinh”.
Di samping ekspor ke Jepang, propinsi Binh Dinh sedang memperluas pemasaran produk ikan tuna segar ke toko-toko Jepang di Vietnam dan mengekspornya ke pasar Rusia dan Eropa. Sekarang, beberapa badan usaha Jepang ingin membuka pabrik pengolahan ikan ekspor dengan skala besar di propinsi Binh Dinh. Propinsi Binh Dinh dan semua propinsi daerah Vietnam tengah punya keunggulan tentang penangkapan ikan tuna di daerah Vietnam Tengah juga sedang menyerukan kepada badan-badan usaha di dalam dan luar negeri supaya melakukan investasi pada gugus industri pengolahan ikan tuna Vietnam. Ini adalah arah yang positif untuk membuka prospek membantu ekspor ikan tuna Vietnam menggeliat ke pasar dunia./.