(VOVWORLD) - Setelah hampir 3 tahun melaksanakan Program meningkatkan kualitas pertumbuhan, daya saing ekonomi Kota Ho Chi Minh terus mempertahankan laju pertumbuhan tinggi dan stabil. Namun, untuk memenuhi kebutuhan perkembangan pada tahap baru, Kota Ho Chi Minh sedang aktif menghapuskan rintangan- rintangan demi perkembangan ekonomi yang berkesinambungan.
Satu sudut Kota Ho Chi Minh pada malam hari (Ilustrasi) (Foto: KT)
|
Pada tahap 2015-2017, pertumbuhan ekonomi rata-rata Kota Ho Chi Minh mencapai 8,2% per tahun dan pertumbuhan tahun berikutnya selalu lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya. Akan tetapi, menurut penilaian para ekonom, dalam struktur ekonomi kota, perkembangan industri masih berdasarkan pada peningkatan modal dan tenaga kerja, jadi bukan karena produktivitas kerja, teknologi dan ilmu pengetahuan. Badan-badan usaha dalam negeri belum melakukan konektivitas kuat untuk stranfer teknologi, peningkatan kandungan lokal produk atau saling membantu di banyak segi.
Profesor – Doktor Nguyen Trong Hoai, Wakil Rektor Institut Ekonomi Kota Ho Chi Minh menganggap: Kota Ho Chi Minh perlu bergeser dari pola perekonomian yang berfokus pada faktor input ke berfokus pada hasil-guna, pembaruan dan kreativitas, berdasarkan pada perkembangan teknologi, infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, mekanisme dan kebijakan. Kota Ho Chi Minh perlu cepat melakukan investasi untuk mengembangkan Pusat pengelolaan perkotaan pintar dan khasanah data bersama menurut mekanisme terbuka dan menjamin pelaksanaan yang lebih efektif, di atas dasar infrastruktur yang modern.
Pada kenyataannya, Kota Ho Chi Minh sudah tidak punya banyak ruang untuk berkembang, jadi usaha memperhebat kerjasama dan konektivitas daerah untuk memperluas ruang perkembangan sangat perlu. Di antaranya, Kota Ho Chi Minh perlu menetapkan diri untuk menjadi pusat keuangan, teknologi tinggi dan pusat konsumsi di seluruh kawasan ekonomi titik berat di Viet Nam Selatan. Berangsur-angsur memindah bidang-bidang padat kerja ke daerah-daerah sekitarnya, daerah-daerah pedesaan dan membangun kota-kota satelit di sekitarnya, alih-alih berfokus dan menyerap terlalu banyak pendatang. Profesor Muda – Doktor Do Phu Tran Tinh, Institut Ekonomi – Hukum dari Universitas Nasional Kota Ho Chi Minh mengatakan: “Harus membagikan fungsi dengan daerah-daerah di kawasan. Perlu ada hukum yang pantas dengan institusi konektivitas dan perkembangan kawasan, maka akan mengatasinya untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan”.
Banyak pakar dan ilmuwan lain meminta kepada kota Ko Chi Minh supaya menyerap sumber-sumber modal dan melakukan investasi secara efektif, meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi melalui investasi yang intensif dan pembaruan teknologi. Bersamaan itu, membuat kebijakan tentang pemberian bantuan modal yang lebih efektif kepada badan-badan usaha kecil dan menengah. Kota Ho Chi Minh perlu memperbaiki lingkungan investasi, melakukan reformasi administrasi, mengurangi prosedur, melakukan desentralisasi fungsi yang menghindari kesimpang-siuran antara pemerintahan berbagai tingkat. Selain itu, badan-badan usaha kalau mau hidup, maka jangan berdiri di luar Revolusi Industri 4.0. Nguyen Thanh Phong, Ketua Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh memberitahukan: “Kota Ho Chi Minh akan mencipakan syarat yang sebaik-baiknya dan berupaya sekuat tenaga agar para pakar dan ilmuwan memberikan lebih banyak sumbangan pada perkembangan kota. Saya berharap supaya para pakar dan ilmuwan berjalan seperjalanan, berbagi hasil-hasil penelitian, memberikan sumbangan pendapat agar mekanisme-mekanisme yang diberlakukan berkaitan dengan praktek dan punya dasar teori”.
Jelaslah bahwa untuk mempertahankan secara mantap pertumbuhan ekonomi dan menuju ke berkesinambungan, Kota Ho Chi Minh perlu berinisiatif melihat rintangan-rintangan untuk selangkah demi selangkah mengatasinya. Mengembangkan ekonomi menurut arah berkesinambungan, berdasarkan pada kekuatan internal dengan titik beratnya ialah mengembangkan ekonomi berbahas pengetahuan dan pertumbuhan hijau, menerapkan ilmu pengetahuan dan teknik, melakukan pembaruan kreatif, meningkatkan produktivitas kerja merupakan arah yang tepat dan memanifestasikan posisi lokomotif dari Kota Ho Chi Minh.