(VOVWORLD) - Vietnam sekarang menduduki posisi ke-2 di dunia tentang ekspor kopi dengan hasil ekspor pada tahun 2022 sebanyak 1,7 juta ton, senilai lebih dari 4 miliar USD, taraf tertinggi selama ini. Kopi Vietnam juga telah hadir di puluhan pasar penting di seluruh dunia, menjadi produk favorit di banyak negara. Namun, paradoksnya ialah belum ada brand kopi Vietnam manapun yang berada dalam daftar sepuluh brand kopi yang paling mahal di dunia. Menghadapi kenyataan ini, koran “Nguoi Lao Dong” (atau koran “Pekerja”) pada tgl 4 Maret lalu telah mengadakan lokakarya dengan tema: “Meningkatkan Nilai Kopi Vietnam, Bagaimana Caranya?” di Kota Ho Chi Minh. Tujuan lokakarya tersebut ialah mengusahakan solusi untuk membina dan mengembangkan brand kopi Vietnam.
Pada lokakarya tersebut, semua peserta menekankan perlunya solusi efektif untuk membina dan mengembangkan brand kopi Vietnam. Bapak Dinh Vinh Cuong, Kepala Klub Konektivitas Wirausaha Vietnam-Internasional, menganggap bahwa badan usaha berlu bersinergi dengan kaum tani untuk menghubungkan rantai nilai dari produsen hingga tahap terakhir. Untuk mengembangkan dan meningkatkan nilai kopi Vietnam, perlu memperhatikan investasi pada produksi, memenuhi kebutuhan pasar, khususnya pasar-pasar yang tuntutannya tinggi. Bersamaan dengan itu, harus menginvestasikan pembinaan brand kopi Vietnam. Bapak Dinh Vinh Cuong menganalisis:
Kita sangat memerlukan beberapa unit yang membina brand kopi Vietnam. Ketika brand kopi kita meningkat, maka nilai kopi akan meningkat dengan lebih baik. Kita memiliki banyak daerah penghasil kopi, jadi kita perlu memiliki beberapa brand daerah yang dikaitkan dengan indikasi geografis sehingga nilai kopi Vietnam akan meningkat ketika diekspor.
Dinh Vinh Cuong, Kepala Klub Konektivitas Wirausaha Vietnam-Internasional (Foto: VNA) |
Menurut Asosiasi Kopi-Cakao Vietnam, total area penanaman kopi Vietnam sekarang mencapai sekitar 710.000 hektare, di antaranya area pemanenan mencapai sekitar 650.000 hektare. Akan tetapi, area penanaman kopi masih kecil-kecilan, daerah penghasil kopi Tay Nguyen belum dirancang sehingga belum ada zona bahan baku yang luas, memenuhi standar-standar ekspor. Oleh karena itu, banyak pendapat yang sama bahwa instansi fungsional dan daerah-daerah perlu segera merancangkan zona bahan baku kopi besar, bersamaan itu menciptakan konektivitas yang erat dalam memilih dan menggunakan varietas yang baik, memasarkan produk, dan membina brand.
Bapak Doan Ngoc Co, Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Provinsi Gia Lai, menganggap bahwa peningkatan nilai kopi perlu dilakukan secara menjelujuri dari nilai input sampai output. Pertama-tama, harus mengurangi biaya input seperti: pohon bibit, materi pertanian, pupuk, serta meningkatkan produktivitas dan kualitas produk. Bersamaan dengan itu, membatasi penggunaan obat-obat pelindung tanaman dan beralih untuk menggunakan pupuk organik, menghindari residu kimia, dan menggencarkan mekanisasi dalam penanaman kopi. Bapak Doan Ngoc Co berkata:
Kita harus fokus mengembangkan produksi kopi untuk memenuhi standar dan tuntutan pasar tentang kopi bersih. Apabila kita tetap berproduksi seperti cara selama ini, maka produk kita akan sulit dipasarkan. Bagi masalah ini, kita harus inovatif.
Doan Ngoc Co, Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Provinsi Gia Lai (Foto: baodantoc.vn) |
Dari sudut pengelolaan negara, Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Le Minh Hoan, menganggap bahwa peningkatan nilai kopi tidak hanya dari pengolahan halus saja, melainkan juga penciptaan lebih banyak nilai dari pohon kopi seperti bunga kopi, sekam kopi, dan ampas kopi. Ia menekankan: untuk meningkatkan nilai kopi Vietnam, harus memosisikan kembali arus produk, tren, serta kebutuhan pasar.
Kita perlu memosisikan kembali produk kopi kita di pasar dunia. Dunia membuat banyak produk dari pohon kopi, tetapi kita belum. Kita hanya membuat produk mentah. Kita masih memiliki ruang besar untuk menciptakan citra dan nilai pohon kopi.
Industri kopi sekarang menyumbang sekitar 3% PDB, menciptakan lapangan kerja dan pendapatan yang stabil bagi lebih dari 600.000 kepala keluarga petani di Vietnam. Para pakar dan komunitas badan usaha kopi yakin bahwa pembinaan dan pengembangan brand kopi dengan baik akan membantu cabang produksi ini memberikan kontribusi yang lebih besar dan efektif pada segi-segi sosial- ekonomi tanah air./.